IMG-LOGO
Home Internasional Leo XIV: Paus dari Dua Benua yang Siap Membuka Babak Baru Gereja Katolik
internasional | umum

Leo XIV: Paus dari Dua Benua yang Siap Membuka Babak Baru Gereja Katolik

oleh VNS - 09 Mei 2025 15:16 WITA
IMG
Pemilihan Paus Leo XIV (Istimewa)

IDENESIA.CO - Pemilihan Paus Leo XIV bukan hanya peristiwa rohani, tetapi juga momen simbolik yang mencerminkan transformasi Gereja Katolik menuju arah yang lebih global, inklusif, dan relevan dengan zaman. Terpilih pada Mei 2025, pemimpin baru Gereja ini mencatatkan sederet rekor penting dalam sejarah Vatikan.

Berikut 5 fakta bersejarah yang menjadikan Paus Leo XIV sebagai simbol era baru kepemimpinan Katolik:

1. Paus Pertama dari Amerika Serikat, Berwarga Negara Ganda

Lahir di Chicago pada 14 September 1955 dengan nama Robert Francis Prevost, Leo XIV menjadi paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat. Tak hanya itu, ia juga memegang kewarganegaraan Peru, tempat ia menjalani misi pastoral selama lebih dari tiga dekade. Kombinasi ini menjadikannya sebagai representasi nyata dari persatuan global umat Katolik.

2. Paus Pertama dari Ordo Santo Agustinus

Sebagai anggota Ordo Santo Agustinus, Leo XIV adalah paus pertama dari ordo ini sejak Gereja berdiri. Penunjukan ini memperkaya keragaman spiritual di Vatikan, yang sebelumnya lebih didominasi oleh Jesuit, Fransiskan, dan Dominikan.

3. Paus Pertama dari Negara Berbahasa Inggris dalam 800 Tahun

Sejak Paus Adrian IV (1154–1159), belum pernah ada paus dari negara yang berbahasa utama Inggris. Dengan Leo XIV, tradisi berbahasa Inggris akhirnya kembali ke Tahta Suci setelah lebih dari 800 tahun, menegaskan pengaruh global Gereja di era modern.

4. Paus Pertama yang Lahir Pasca Perang Dunia II

Dilahirkan pada 1955, Leo XIV adalah paus pertama yang tumbuh dalam dunia pasca-perang dan globalisasi. Pengalamannya di era Perang Dingin, perubahan sosial, serta krisis kemanusiaan membentuk karakter kepemimpinannya yang inklusif dan relevan dengan tantangan abad ke-21.

5. Terpilih Cepat: Konsensus Kuat dalam Konklaf 2025

Leo XIV terpilih hanya dalam empat putaran voting, mengindikasikan konsensus kuat di antara para kardinal. Media Eropa seperti Die Welt menyebut proses ini sebagai sinyal bahwa Gereja telah menemukan arah yang jelas dan mendesak: membangun kembali kedekatan dengan umat, khususnya di tengah krisis kepercayaan.

Dengan latar belakang multikultural, pengalaman lintas benua, dan semangat pelayanan, Paus Leo XIV hadir bukan hanya sebagai penerus Tahta Petrus, tetapi juga sebagai jembatan zaman. Kepemimpinannya menyalakan harapan baru bahwa Gereja akan semakin terbuka, berani menyentuh persoalan global, dan tetap setia pada nilai-nilai keadilan serta kasih universal

(Redaksi)