IDENESIA.CO - Media Vietnam kembali menaruh perhatian besar pada sepak bola Indonesia. Mendekati gelaran SEA Games Thailand 2025, portal olahraga ternama Soha VN menyoroti secara khusus kekuatan Timnas Indonesia U-22.
Yang menarik, sorotan itu bukan sekadar analisis teknis, melainkan tanda kewaspadaan Vietnam terhadap gelombang pemain diaspora dalam skuad Indra Sjafri.
SEA Games tinggal menghitung hari. Even olahraga multi-cabang terbesar di Asia Tenggara itu akan berlangsung di Thailand pada 9–20 Desember 2025, dengan cabang sepak bola putra yang dimulai lebih awal pada 3–18 Desember 2025. Pembagian grup menempatkan Indonesia di Grup C bersama Myanmar, Singapura, dan Filipina, grup yang disebut media ASEAN sebagai “grup penuh tekanan” karena dihuni empat tim, tak seperti grup lain yang hanya berisi tiga negara.
Di tengah agenda persiapan seluruh kontestan, Soha VN menempatkan Indonesia sebagai salah satu tim yang patut diwaspadai. Media asal Hanoi itu menilai keberadaan para pemain abroad menjadi faktor pembeda Indonesia dari tim-tim ASEAN lainnya, termasuk Vietnam.
Sorotan Vietnam: Kekuatan Baru Indonesia Ada di Pemain Abroad
Dalam laporan yang dirilis Minggu (16/11/2025), Soha VN menuliskan analisis panjang mengenai kualitas pemain diaspora yang kini menghuni Timnas Indonesia U-22. Mereka menyebut, meski skuad Garuda sedang menjalani fase pemusatan latihan (TC), potensi skuad tersebut masih belum sepenuhnya terlihat karena sejumlah pemain abroad belum ikut bergabung.
"Soha VN waspada dengan para pemain abroad atau diaspora Timnas Indonesia U-22," tulis media tersebut. Dalam analisisnya, mereka menyebut tiga nama yang sudah tampak konsisten memperkuat Garuda Muda di TC:
Ivar Jenner (Jong Utrecht – Belanda)
Mauro Zijlstra (FC Volendam – Belanda)
Dion Markx (Nijmegen – Belanda)
Ketiganya dinilai memberi fondasi kuat pada lini tengah dan pertahanan. Bagi publik Vietnam, nama-nama tersebut tidak asing karena mereka sebelumnya tampil di Piala Asia U-23 dan sejumlah uji coba internasional.
Para Pemain Abroad yang Ditunggu Kehadirannya
Tak berhenti pada mereka yang sudah tiba di Indonesia, Soha VN justru menyoroti pemain abroad lain yang belum hadir. Mereka menilai, skuad Indonesia sebenarnya jauh lebih kuat dari kondisi saat ini.
"Pelatih (Indra) Sjafri belum sepenuhnya puas dengan skuad saat ini. Ia mendesak PSSI untuk terus berupaya agar Marselino Ferdinan, Adrian Wibowo, dan Tim Geypens bergabung dengan timnas U-22 Indonesia," tulis Soha VN.
Nama-nama ini menjadi sorotan penting:
Marselino Ferdinan (AS Trencin – Slovakia)
Playmaker muda yang menjadi salah satu pemain Indonesia paling bersinar di Eropa.
Tim Geypens (FC Emmen – Belanda)
Bek tengah bertipe modern yang dinilai bisa memperkuat lini belakang Indonesia.
Adrian Wibowo
Penyerang muda yang disebut mampu menambah variasi serangan Indonesia.
Kehadiran tiga nama itu membuat Vietnam menilai Indonesia adalah tim paling lengkap secara struktur di SEA Games 2025: kombinasi pemain lokal, pemain yang berkarier di luar negeri, dan mereka yang sudah memiliki jam terbang internasional.
TC Intensif dan Uji Coba Berat Kontra Mali U-22
Selagi Vietnam terus mengamati, Timnas Indonesia U-22 berada dalam tahap persiapan intensif di bawah arahan Indra Sjafri. Program TC dirancang ketat karena Indonesia masuk satu-satunya grup dengan empat tim, yang berarti jadwal laga lebih padat.
Sebagai bagian dari persiapan tersebut, Garuda Muda menjalani dua uji coba menghadapi Mali U-22. Pada pertandingan pertama di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (15/11/2025), Indonesia harus mengakui kekalahan 0-3. Pertandingan kedua dijadwalkan berlangsung pada Selasa (18/11/2025) di tempat yang sama.
Meski kalah, pertandingan ini dianggap penting karena Mali U-22 adalah lawan yang memiliki karakter fisik dan tempo cepat, mirip dengan gaya bermain beberapa tim Asia Tenggara. Kekalahan itu juga disebut membuat Indra Sjafri lebih menekan PSSI untuk mempercepat kedatangan para pemain abroad yang belum merapat.
Vietnam Cemas, Persaingan SEA Games Makin Ketat
Dalam analisis akhirnya, Soha VN menilai Indonesia sebagai salah satu kandidat kuat juara SEA Games 2025. Di Grup B, Vietnam berada bersama Malaysia dan Laos, yang membuat persaingan semakin ketat. Di Grup C, Indonesia akan menghadapi beban tambahan karena harus menjalani tiga laga fase grup, bukan dua seperti Vietnam dan Thailand.
Kekhawatiran Vietnam cukup beralasan. Pada edisi-edisi sebelumnya, kehadiran pemain diaspora terbukti mengubah wajah Timnas Indonesia di berbagai level usia. Kombinasi taktik Indra Sjafri dan komposisi pemain abroad menjadi dua faktor yang sangat diamati media Vietnam menjelang turnamen.
SEA Games 2025 diprediksi akan menjadi salah satu edisi paling kompetitif dalam satu dekade terakhir. Dan dari semua calon lawan, tampaknya nama Indonesia kini menjadi yang paling diperhatikan oleh Vietnam.
(Redaksi)