Banjir di Kota Samarinda kali ini bukan semata-mata disebabkan oleh curah hujan tinggi. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), fenomena backwater atau air sungai yang mengalir balik ke hulu menjadi pemicu utama lambatnya surut genangan di sejumlah wilayah kota.
SelengkapnyaTragedi longsor yang menewaskan seorang ibu dan menghilangkan dua anaknya di RT 22, Jalan Belimau, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Senin (12/5/2025), membuka kembali luka lama soal lemahnya tata kelola kawasan rawan bencana di Kota Tepian.
SelengkapnyaPembahasan dalam diskusi tersebut adalah tentang menanggulangi bencana yang kerap terjadi di Kota Samarinda yaitu Banjir dan Tanah Longsor.
Selengkapnya