IMG-LOGO
Home Sosok Bill Gates Terbuka Soal Dua Hal yang Paling Ia Sesali dalam Hidup
sosok | umum

Bill Gates Terbuka Soal Dua Hal yang Paling Ia Sesali dalam Hidup

oleh VNS - 27 Oktober 2025 14:41 WITA
IMG
Kisah hidup miliarder sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates, kembali mencuri perhatian publik. Foto:Ist

IDENESIA.CO - Kisah hidup miliarder sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates, kembali mencuri perhatian publik. Di usianya yang kini menginjak 69 tahun, Gates secara terbuka mengungkapkan dua hal yang paling ia sesali sepanjang hidupnya yakni perceraiannya dengan Melinda Gates dan kegagalan Microsoft menyaingi dominasi Android di pasar ponsel dunia.


Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari The Independent, Gates mengaku bahwa meski dirinya kini jauh lebih tenang dan ceria, perpisahan dengan Melinda pada tahun 2021 tetap meninggalkan luka mendalam yang belum sepenuhnya hilang.

Bill Gates menikah dengan Melinda French Gates pada tahun 1994. Selama hampir tiga dekade, pasangan ini dikenal sebagai simbol keluarga sukses dan dermawan dunia teknologi. Bersama-sama, mereka mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation, salah satu lembaga filantropi terbesar di dunia yang berfokus pada kesehatan global, pendidikan, dan penanggulangan kemiskinan.

Namun, di balik citra harmonis itu, hubungan mereka perlahan merenggang hingga akhirnya resmi berakhir pada Mei 2021. Perceraian tersebut mengejutkan publik dunia, terutama karena keduanya telah menjadi pasangan yang sangat berpengaruh di bidang sosial dan teknologi.

“Walau saya lebih ceria sekarang setelah perceraian, saya tidak senang dengan bagaimana pernikahan itu berakhir,” ujar Gates. 

“Itu kesalahan yang paling saya sesali.” tambahnya.

Ia menambahkan, meski mengalami beberapa kegagalan dalam hidupnya, perceraiannya tetap menjadi penyesalan terbesar. 

“Ada hal lain yang juga saya sesali, tapi tidak ada yang sepenting itu,” katanya.

Gates mengakui bahwa proses perpisahan itu menyedihkan, tidak hanya bagi dirinya dan Melinda, tetapi juga bagi keluarga besar mereka. 

“Perceraian itu menyedihkan bagi saya dan Melinda setidaknya selama dua tahun,” ungkapnya.

Meski demikian, Gates menegaskan bahwa hubungan mereka kini telah membaik. Keduanya tetap berkomunikasi dengan baik dan sering bertemu dalam berbagai kegiatan keluarga. 

“Kami punya tiga anak dan dua cucu, jadi tentu masih ada acara keluarga. Anak-anak kami baik-baik saja dan memiliki nilai-nilai yang baik,” ujarnya penuh kebapakan.

Selain kegagalan dalam rumah tangga, Bill Gates juga menyesali satu keputusan besar di dunia bisnis teknologi yakni ketika Microsoft gagal menandingi dominasi Android di industri ponsel pintar.

Dalam kesempatan terpisah, Gates menyebut kegagalan tersebut sebagai kesalahan terbesar dalam karier profesionalnya. Ia menilai bahwa Microsoft sebenarnya memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin pasar mobile, tetapi kalah cepat dan kalah strategi dari Google yang mengembangkan Android.

“Kesalahan terbesar saya adalah kesalahan manajemen apa pun yang menyebabkan Microsoft tidak bisa menjadi seperti Android,” ujarnya jujur.

Jika menilik ke belakang, Microsoft sebenarnya sudah lebih dulu terjun ke pasar ponsel melalui Windows Mobile. Namun, ketika revolusi smartphone dimulai oleh Apple dan Google, Microsoft tidak mampu beradaptasi dengan cepat. Upaya mereka meluncurkan Windows Phone 7 pada tahun 2010 sempat menuai pujian berkat desain antarmuka yang unik dan performa yang mulus.

Sistem operasi ini menghadirkan berbagai layanan unggulan Microsoft seperti Internet Explorer, Xbox Live, Zune, hingga Exchange, dan mendapat dukungan dari vendor besar seperti Samsung dan HTC. Keberhasilan Microsoft menggaet Nokia, yang saat itu merupakan produsen ponsel terbesar dunia, sempat dianggap langkah strategis yang bisa mengubah peta persaingan.

Namun, realitas berkata lain. Baik Nokia maupun Windows Phone gagal menarik perhatian pasar global. Android dan iOS terlalu kuat, didukung oleh ekosistem aplikasi yang luas dan fleksibilitas sistem yang disukai pengembang.

Pada akhirnya, Microsoft menghentikan pengembangan Windows Phone dan beralih fokus ke layanan perangkat lunak lintas platform. “Kami kalah di sektor yang sangat potensial. Itu kesalahan yang nilainya mungkin ratusan miliar dolar,” ujar Gates beberapa waktu lalu.

Kedua penyesalan itu dalam kehidupan pribadi dan karier menjadi refleksi penting bagi sosok yang dikenal sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia modern. Meski demikian, Bill Gates memilih untuk tidak terjebak pada masa lalu. Ia kini fokus pada aktivitas filantropi dan inovasi global, terutama dalam bidang kesehatan, perubahan iklim, dan pendidikan melalui yayasan yang masih ia jalankan bersama Melinda.

“Saya tidak bisa mengubah masa lalu. Tapi saya bisa memastikan pengalaman itu membuat saya lebih bijak dan lebih bermanfaat bagi orang lain,” kata Gates.

Bagi publik, kisah Bill Gates menjadi cerminan bahwa bahkan tokoh secerdas dan sesukses dirinya pun memiliki penyesalan besar baik dalam hal cinta maupun karier. Namun dari setiap kesalahan, ia terus belajar untuk memperbaiki dan melangkah maju, menjadikan dirinya contoh nyata bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan bagian dari perjalanan menuju kebijaksanaan.

(Redaksi)