IMG-LOGO
Home Nasional Indonesia Disebut Ekonomi Paling Tangguh di Asia Tenggara, Bukan Vietnam
nasional | umum

Indonesia Disebut Ekonomi Paling Tangguh di Asia Tenggara, Bukan Vietnam

oleh VNS - 24 Agustus 2025 12:03 WITA
IMG
Cakrawala Jakarta yang sarat gedung pencakar langit. Foto:Ist

IDENESIA.CO - Firma properti global CBRE menegaskan bahwa ekonomi Indonesia merupakan yang paling tangguh di Asia Tenggara, bahkan di tengah sorotan yang kerap membandingkan Indonesia dengan Vietnam. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Chairman & CEO CBRE untuk India, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika, Anshuman Magazine, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/8/2025).


Meski IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 4,8 persen pada 2025, jauh di bawah Vietnam yang mencapai 8 persen, Anshuman menilai daya tahan Indonesia jauh lebih kuat dibanding negara-negara lain di kawasan. 

“Faktanya, Indonesia memiliki peran yang lebih baik daripada negara-negara di seluruh Asia Tenggara,” ungkapnya. Ia bahkan memperkirakan pertumbuhan Indonesia bisa mencapai 5 persen pada 2026 dan 2027.

Menurut Anshuman, Vietnam memang berhasil meraih lonjakan investasi manufaktur dari fenomena China Plus One. Namun, potensi jangka panjang Indonesia jauh lebih besar. Hal ini juga diamini Managing Director CBRE Indonesia, Angela Wibawa, yang menyebut Indonesia sebagai kendaraan penting bagi investasi asing langsung (FDI).

Data menunjukkan, FDI di Indonesia konsisten tumbuh, dari 50 miliar dolar AS pada 2023 menjadi 26 miliar dolar AS pada pertengahan 2025. 

“Resiliensi ekonomi Indonesia sudah teruji, dari krisis global, krisis Asia, hingga pandemi Covid-19,” kata Angela.

Optimisme CBRE juga didasari sejumlah indikator positif. Sektor perkantoran mulai menunjukkan tren pemulihan dengan tingkat okupansi dan harga sewa yang kembali meningkat. Sementara itu, industri dan manufaktur mengalami lonjakan permintaan, salah satunya ditandai dengan minat pabrikan kendaraan listrik (EV) asal China yang melirik investasi di Subang, Jawa Barat.

Head of Real Estate Asia Turner & Townsend, Sumit Mukherjee, menilai masa depan perekonomian Indonesia akan semakin cerah jika pemerintah konsisten mempermudah regulasi dan iklim berusaha. 

“Semakin mudah untuk berbisnis, semakin banyak investasi yang akan datang,” tegasnya.

Dengan resiliensi yang diakui global, Indonesia diyakini mampu mendefinisikan ulang perannya di Asia Tenggara. Bukan hanya sebagai pasar potensial, tetapi juga sebagai pusat investasi strategis yang menjanjikan bagi sektor properti, industri, hingga energi terbarukan.

(Redaksi)