IMG-LOGO
Home Nasional Peran Tempat Ibadah dalam Pemberdayaan Sosial, Inovasi Pemkot Samarinda Atasi Kemiskinan dan Stunting
nasional | umum

Peran Tempat Ibadah dalam Pemberdayaan Sosial, Inovasi Pemkot Samarinda Atasi Kemiskinan dan Stunting

oleh VNS - 24 Maret 2025 15:39 WITA
IMG
BERBICARA - Wali Kota Samarinda Andi Harun (Foto : Pemkot Samarinda)

IDENESIA.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berinovasi dalam mengatasi kemiskinan dan stunting dengan menggandeng tempat ibadah sebagai pusat pemberdayaan sosial.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menilai bahwa masjid, gereja, dan tempat ibadah lainnya memiliki potensi besar dalam membantu masyarakat miskin di sekitarnya, sehingga dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

“Tempat ibadah bukan hanya sebagai pusat keagamaan, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak dalam membantu warga kurang mampu. Jika ada warga miskin di sekitar masjid atau gereja, tempat ibadah bisa langsung berperan aktif tanpa harus menunggu intervensi pemerintah,” ungkap Andi Harun.

Sebagai bentuk konkret, Pemkot Samarinda mendorong masjid dan gereja untuk memanfaatkan dana infaq dan sumbangan sosial yang terkumpul untuk program-program pemberdayaan, seperti bantuan ekonomi, program bedah rumah, serta penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak untuk mencegah stunting.

Ia menyoroti adanya tempat ibadah yang memiliki dana infaq hingga ratusan juta rupiah yang masih mengendap tanpa pemanfaatan maksimal untuk kepentingan umat.

“Separuh dari dana infaq yang terkumpul saja jika digunakan untuk program sosial, itu sudah sangat membantu. Tempat ibadah dapat menjadi bagian dari solusi dalam pengentasan kemiskinan dan stunting,” tambahnya.

Dalam upaya ini, Pemkot Samarinda juga menggandeng Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat untuk memberikan dukungan dan fasilitasi agar inisiatif ini berjalan efektif.

Selain itu, program CSR dari berbagai perusahaan tetap dioptimalkan untuk melengkapi upaya yang dilakukan oleh tempat ibadah.

Tren positif pengurangan kemiskinan di Samarinda menunjukkan hasil yang menjanjikan. Data terbaru per 30 November 2024 mencatat angka kemiskinan sebesar 4,3 persen dari total populasi 868,5 ribu jiwa, mengalami penurunan dari 4,82 persen dalam 10 tahun terakhir.

Dengan keterlibatan aktif tempat ibadah, Pemkot berharap tren ini terus berlanjut hingga tingkat kemiskinan di Samarinda mencapai titik terendah.

“Jika gerakan ini dijalankan bersama-sama, Samarinda bisa menjadi contoh nasional dalam pembangunan berbasis tempat ibadah. Kami juga akan mengusulkan inisiatif ini ke Kementerian Agama agar dapat diterapkan lebih luas,” pungkas Andi Harun.

Dengan strategi kolaboratif ini, Pemkot Samarinda optimistis dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan bebas dari kemiskinan serta stunting melalui peran aktif tempat ibadah sebagai pusat pemberdayaan sosial.

(Redaksi)

Berita terkait