IMG-LOGO
Home Internasional Ratusan Warga Gaza Demo Suarakan Slogan Anti Hamas
internasional | umum

Ratusan Warga Gaza Demo Suarakan Slogan Anti Hamas

oleh VNS - 28 Maret 2025 05:07 WITA
IMG
POTRET - Ratusan warga Gaza turun ke jalan suarakan slogan anti Hamas. foto: Istimewa

IDENESIA.CO - Gaza kembali bergolak, namun kali ini bukan hanya karena serangan Israel, melainkan juga karena gelombang protes warga terhadap kelompok yang selama ini menguasai wilayah tersebut, Hamas.

Protes yang terjadi pada Selasa (25/3/2025) menunjukkan perubahan sikap sebagian warga yang mulai mempertanyakan kepemimpinan Hamas di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

Dalam aksinya, para demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-Hamas, menuntut diakhirinya perang yang telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa dan melumpuhkan lebih dari 70% infrastruktur Gaza.

Namun, respons Hamas terhadap protes ini cukup keras. Melalui pernyataan Brigade Al Qassam di saluran Telegram mereka, kelompok tersebut menuding para pengunjuk rasa sebagai "agen" yang mendukung pendudukan Israel.

Tudingan ini memunculkan perdebatan, mengingat demonstrasi terjadi di tengah tekanan luar biasa yang dihadapi warga Gaza akibat perang berkepanjangan.

"Platform 'Khalik Waei' telah memantau kampanye hasutan sistematis terhadap perlawanan Palestina di Jalur Gaza, menyusul pelanggaran perjanjian gencatan senjata oleh pendudukan dan melancarkan serangan berbahaya terhadap rumah dan tempat perlindungan warga sipil, yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa," ujar Al Qassam dikutip Newsweek.

Sejumlah pihak menilai respons Hamas sebagai upaya menekan suara kritis di dalam wilayah yang mereka kuasai.

Di sisi lain, Hamas menyebut protes ini sebagai bagian dari kampanye yang didalangi oleh Otoritas Palestina di Ramallah untuk melemahkan kelompok tersebut.

Juru bicara Partai Fatah, Munther Hayek, menegaskan bahwa Hamas harus mundur dari pemerintahan di Gaza untuk memberi jalan bagi Otoritas Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang diakui secara internasional sebagai pemerintahan sah Palestina.

"Kehadiran Hamas merugikan perjuangan Palestina. Kami mendesak kelompok itu untuk mendengarkan seruan perubahan guna membantu meringankan penderitaan di Gaza," kata Hayek menurut situs web berita Wafa.

Protes ini terjadi di tengah situasi kemanusiaan yang semakin genting. Serangan Israel yang terus berlanjut sejak gagalnya gencatan senjata telah memperburuk keadaan, sementara PBB terpaksa mengurangi operasi bantuan akibat blokade dan meningkatnya ancaman terhadap pekerja kemanusiaan.

Apakah aksi protes ini akan mengubah dinamika politik di Gaza? Ataukah Hamas akan semakin memperketat kontrol mereka? Di tengah konflik yang tak berkesudahan, rakyat Gaza kembali menjadi pihak yang paling dirugikan.

(Redaksi)