IMG-LOGO
Home Olahraga Safwan Abdul Ghani Peringatkan Graham Arnold Jelang Duel Irak vs Indonesia
olahraga | umum

Safwan Abdul Ghani Peringatkan Graham Arnold Jelang Duel Irak vs Indonesia

oleh VNS - 16 September 2025 11:14 WITA
IMG
Pelatih Irak, Graham Arnold, mendapatkan peringatan untuk menghadapi Timnas Indonesia dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober mendatang. Foto:Ist

IDENESIA.CO - Legenda timnas Irak, Safwan Abdul Ghani, melontarkan peringatan tegas kepada pelatih Graham Arnold menjelang duel krusial kontra Timnas Indonesia pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Safwan meminta Arnold tidak mengulangi kesalahan saat bersua Indonesia maupun Arab Saudi agar peluang lolos ke putaran final tetap terjaga.


Irak tergabung di Grup B bersama Indonesia dan Arab Saudi. Dua pertandingan awal grup akan langsung menguji konsistensi Singa Mesopotamia:

  • Irak vs Indonesia - 11 Oktober 2025

  • Arab Saudi vs Irak - 14 Oktober 2025 (Jeddah)

“Timnas Irak mendapatkan sejumlah keuntungan dari keikutsertaan di King’s Cup 2025 di Thailand karena mereka memainkan dua laga melawan tim-tim Asia yang gaya mainnya cukup mirip dengan Indonesia,” ujar Safwan Abdul Ghani, dikutip media Irak Winwin, Senin (15/9/2025).

Sebagai bagian dari persiapan, Irak turun di King’s Cup 2025 pada jeda FIFA Matchday September dan keluar sebagai juara usai menundukkan tuan rumah Thailand 1-0 pada final, Minggu (7/9). Ajang itu dipakai staf pelatih untuk memetakan karakter sepak bola Asia Tenggara yang dinilai dekat dengan pola main Indonesia serta menguji kelenturan taktik dan transisi.

Safwan menilai Indonesia di bawah komando pelatih saat ini punya organisasi bertahan yang kian rapat, kecepatan pada sayap, serta skema pressing yang bisa menyulitkan bila Irak kehilangan fokus pada build-up. Karena itu, ia menekankan tiga hal yang harus dibenahi jelang 11 Oktober:

  1. Minimalkan kesalahan sendiri di zona satu dan dua (area pertahanan dan tengah) agar tidak memberi ruang serangan balik.

  2. Disiplin transisi negatif, terutama mengawal half-space yang kerap dieksploitasi penyerang sayap Indonesia.

  3. Efisiensi eksekusi bola mati, mengingat duel berpotensi ditentukan detail set-piece.

“Pelajaran dari Thailand harus dibawa. Lawan dari Asia Tenggara cenderung cepat dalam transisi dan agresif merebut bola kedua,” tegasnya.

Bentrok beruntun vs Indonesia lalu di kandang Arab Saudi dipandang sebagai penentu ritme persaingan Grup B. Raihan poin maksimal akan membuka jalan lebih lapang menuju tiket otomatis, sementara terpeleset pada awal jadwal berisiko membuat persaingan menjadi menanjak.

Dengan modal trofi dari Thailand dan pemetaan gaya main ASEAN, pesan Safwan menjadi alarm dini bagi kubu Arnold hindari repetisi kesalahan, pertajam detail, dan jaga kedisiplinan taktikal.

Semua mata kini tertuju ke 11 Oktober ketika Singa Mesopotamia menguji rumusnya melawan Garuda.

(Redaksi)