internasional | umum
Shutdown Pemerintah AS Bikin Dolar Terjun Bebas, Pasar Keuangan Global Bergejolak
Ketidakmampuan para legislator Amerika Serikat (AS) mencegah terjadinya government shutdown pada Rabu (1/10/2025) langsung mengguncang pasar keuangan dunia. Foto:Ist
IDENESIA.CO - Ketidakmampuan para legislator Amerika Serikat (AS) mencegah terjadinya government shutdown pada Rabu (1/10/2025) langsung mengguncang pasar keuangan dunia. Nilai tukar Dolar AS melemah tajam di tengah kekhawatiran investor bahwa penutupan pemerintahan federal akan menekan perekonomian Negeri Paman Sam.
Data terbaru menunjukkan pelemahan ini tidak sepele. Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama seperti Euro dan Yen, turun 0,2 persen ke level 97,61. Sejak awal 2025, benchmark Dolar AS sudah anjlok 10 persen tren tahunan terbesar sejak 2003 ketika Dolar melemah hingga 14,6 persen. Kondisi ini menjadi sinyal jelas bahwa ketidakpastian politik di Washington sedang menggerus kepercayaan pasar global.
Shutdown ini terjadi setelah Senat AS gagal meloloskan rancangan undang-undang pendanaan jangka pendek. Partai Demokrat, dipimpin Chuck Schumer dan Hakeem Jeffries, ngotot mendorong perpanjangan insentif pajak untuk program kesehatan Obamacare.
Di sisi lain, Presiden Donald Trump mengancam akan memangkas manfaat bagi sejumlah besar orang jika kesepakatan pendanaan tidak tercapai. Kebuntuan dua kubu inilah yang melumpuhkan kemampuan pemerintah federal untuk mendapatkan dana operasionalnya.
Analis valuta asing Citigroup, Daniel Tobon, menyebut pelemahan Dolar saat government shutdown sejatinya fenomena historis. Ketika ketidakpastian politik meningkat, investor cenderung melarikan dananya ke aset aman (safe haven) seperti Yen Jepang, Franc Swiss, dan Euro.
Tobon menambahkan, ketidakpastian politik yang terus berlanjut bisa memberikan tekanan tambahan terhadap greenback.
“Mengingat pesimisme pasar yang berlanjut terhadap Dolar, shutdown ini bisa memperburuk pelemahan,” ujarnya.
Meski begitu, Tobon menyelipkan catatan optimistis jika kebuntuan politik segera diakhiri, penurunan Dolar kemungkinan terbatas dan nilai tukarnya dapat kembali bergerak di kisaran stabil seperti beberapa bulan terakhir.
Kini, nasib Dolar AS dan stabilitas ekonomi dunia bergantung pada seberapa cepat para pemimpin di Washington mampu mencapai kesepakatan pendanaan. Selama ketidakpastian masih menyelimuti, pasar global diperkirakan tetap waspada, dan Dolar akan terus berada di bawah tekanan.
(Redaksi)