IDENESIA.CO - Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat (Mahakam) menegaskan tidak ada kesepakatan apapun dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur usai pertemuan terbuka di depan ribuan massa aksi di Jalan Teuku Umar, Samarinda, Senin (1/9/2025).
Pernyataan itu disampaikan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul), M. Ilham Maulana, mewakili aliansi. Menurutnya, jawaban yang diberikan Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud dan empat anggota legislatif lainnya hanya bersifat normatif dan tidak menyentuh substansi tuntutan.
“Kami tegaskan, tidak ada kesepakatan apapun antara aliansi dan DPRD Kaltim. Baik dari pimpinan DPRD maupun anggota dewan yang menemui massa aksi. Respons mereka terlalu prosedural, tidak menjawab inti persoalan yang kami bawa,” ujar Ilham di hadapan wartawan.
Ilham menyebut, aksi yang digelar Aliansi Mahakam kali ini membawa sedikitnya 11 poin tuntutan. Namun, pihak DPRD dinilai hanya memberikan janji untuk menampung aspirasi tanpa menawarkan solusi nyata.
“Dari pengalaman sebelumnya, respons semacam ini tidak pernah ditindaklanjuti dengan serius. Hal inilah yang membuat kami kehilangan kepercayaan,” tambahnya.
Dalam aksi tersebut, lima legislator Kaltim terdiri dari, Hasanuddin Mas’ud, Sarkowi V Zahry, Apansyah, Subandi, dan Abdul Giaz yang turun langsung menemui massa. Mereka sempat naik ke atas mobil komando dan menyampaikan bahwa DPRD tengah merumuskan dokumen resmi berisi seluruh aspirasi. Dokumen itu, menurut Hamas, akan ditandatangani bersama legislatif, eksekutif, dan kepolisian agar memiliki kekuatan formal.
“Kami berjanji akan menyampaikan dan mengawal aspirasi ini, karena itu amanah rakyat,” kata Hamas saat berorasi di depan massa.
Namun, klaim tersebut dibantah Aliansi Mahakam. Menurut mereka, apa yang dijanjikan DPRD tidak memberikan kepastian tindak lanjut.
“Kami tidak melihat adanya jawaban konkret, hanya janji-janji politik yang sama seperti aksi-aksi sebelumnya,” tegas Ilham.
Hingga sore, ribuan massa masih bertahan di depan Gedung DPRD Kaltim. Aksi berlangsung dinamis, dengan sesekali sorakan keras menggema dari kerumunan ketika legislator menyampaikan tanggapan. Aparat kepolisian tetap bersiaga untuk menjaga jalannya aksi agar tidak berujung ricuh.
(Redaksi)