IMG-LOGO
Home Travel Dibatalkan karena Polemik, Donasi Warga Brasil untuk Agam Rinjani Dikembalikan Penuh
travel | umum

Dibatalkan karena Polemik, Donasi Warga Brasil untuk Agam Rinjani Dikembalikan Penuh

oleh VNS - 02 Juli 2025 08:07 WITA
IMG
Agam Rinjani menimbulkan banyak kecaman dari warga brazil (Ist)

IDENESIA.CO - Kampanye penggalangan dana untuk Agam Rinjani, pemandu lokal Gunung Rinjani yang viral di Brasil karena aksi heroiknya mengevakuasi jenazah pendaki Juliana Marins, secara resmi dibatalkan. Keputusan ini diumumkan oleh platform crowdfunding VOAA dan organisasi sosial Brasil Razões para Acreditar pada Senin (30/6/2025), menyusul gelombang kritik terhadap sistem potongan biaya dalam donasi tersebut.


VOAA menyebut bahwa kampanye tersebut diluncurkan berdasarkan semangat solidaritas dan penghargaan masyarakat Brasil terhadap keberanian Agam. Salah satu munculnya alasan polemik, terkait biaya administrasi sebesar 20 persen yang diterapkan oleh VOAA.

“Kami memutuskan untuk segera membatalkan kampanye ini dan mengembalikan seluruh donasi secara otomatis kepada para donatur,” tulis VOAA melalui pernyataan resmi.

Biaya Administrasi 20 Persen Picu Kritik

Sumber utama polemik muncul dari pemberlakuan potongan biaya administrasi sebesar 20 persen yang dikenakan pada total donasi. Meskipun kebijakan ini telah diumumkan secara terbuka sejak awal kampanye, sejumlah warganet menilai nilai potongan tersebut terlalu besar dan menuduh kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana.

Menanggapi tudingan tersebut, VOAA menjelaskan bahwa potongan itu digunakan untuk menutupi biaya operasional dan layanan menyeluruh, bukan hanya sebagai perantara teknis. Biaya tersebut mencakup proses verifikasi, kurasi cerita, produksi konten, pengelolaan hukum dan pajak, hingga pendampingan kampanye oleh tim profesional.

“Layanan kami bukan hanya soal menampung donasi, tapi juga menjamin bahwa semua proses berlangsung aman dan akuntabel,” tulis VOAA. Mereka juga memastikan pengembalian dana dilakukan otomatis ke rekening awal donatur, tanpa perlu permintaan manual.

Dari Pahlawan Gunung ke Simbol Kemanusiaan

Agam Rinjani mulai dikenal luas oleh masyarakat Brasil setelah video aksinya mengevakuasi jenazah pendaki Brasil, Juliana Marins, viral di media sosial. Juliana tergelincir ke dalam jurang sedalam 600 meter di jalur pendakian Rinjani. Dalam video yang diunggah Agam, tampak ia dan tim relawan berjibaku menahan tubuh Juliana di tepi jurang curam hingga proses evakuasi tuntas.

“Kami tidak bisa menyelamatkannya. Tapi kami menemani dia sepanjang malam di tebing, saya menahan tubuhnya agar tidak jatuh lagi sejauh 300 meter,” kata Agam dalam wawancara emosional dengan media Brasil GLOBO.

Aksinya mengundang decak kagum publik Brasil. Di media sosial, Agam disebut sebagai “pahlawan sejati” hingga “malaikat penjaga”. Keluarga Juliana juga menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas dedikasi Agam dan tim relawan.

Agam Tolak Imbalan, Luluh karena Desakan Solidaritas

Setelah kisahnya viral, banyak warganet Brasil meminta agar dibuatkan kampanye donasi sebagai bentuk penghargaan. Agam awalnya menolak menyebutkan nomor rekening dan menegaskan bahwa ia tidak mengharapkan imbalan atas aksinya. Namun, setelah banyak desakan dari publik Brasil, ia akhirnya bersedia menerima bantuan dengan syarat: dana akan dibagi kepada tim relawan yang terlibat, dan sebagian akan digunakan untuk program reboisasi dan penanaman pohon di jalur pendakian.

“Ia akan menanam pohon untuk memperbaiki kualitas udara di Indonesia. Ia juga ingin membagikan donasi ini kepada teman-teman yang telah membantu menyelamatkan jenazah Juliana,” ujar Sinta Stepani, penerjemah yang menjadi jembatan komunikasi antara Agam dan publik Brasil.

Bersama influencer Brasil Julia Thum, Sinta sempat membuat video tutorial cara berdonasi lintas negara, menyusul banyaknya kesulitan teknis dari warga Brasil yang ingin menyumbang.

VOAA: Misi Kemanusiaan Tak Berhenti di Sini

Meski kampanye dibatalkan, pihak VOAA menegaskan bahwa semangat membantu sesama tetap menjadi prinsip utama mereka. Mereka juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat polemik ini.

“Kami sangat menyesal jika ada yang merasa tersinggung atau tidak dihargai. Ini bukan soal uang, tetapi soal kepercayaan yang sedang kami perjuangkan untuk jaga,” tutup pernyataan resmi mereka.

Kini, meskipun donasi telah dihentikan, nama Agam Rinjani tetap melekat di hati masyarakat Brasil sebagai simbol keberanian, ketulusan, dan kemanusiaan tanpa batas negara.

(Redaksi)