IMG-LOGO
Home Nasional Disperkim Samarinda Tepis Isu Mark Up Playground: Kami Siap Diaudit!
nasional | umum

Disperkim Samarinda Tepis Isu Mark Up Playground: Kami Siap Diaudit!

oleh VNS - 07 November 2025 15:40 WITA
IMG
Playground di Kelurahan Sempaja Timur. foto: Disperkim Samarinda

IDENESIA.CO - Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Samarinda menegaskan komitmen transparansi dalam setiap proyek infrastruktur publik.

Menyusul isu dugaan mark up taman bermain anak (playground) senilai Rp 2,3 miliar, Disperkim memastikan semua pekerjaan telah melewati proses audit dan pengawasan ketat dari konsultan serta APIP.

 “Anggaran yang digunakan bukan hanya untuk membeli alat bermain, tetapi juga untuk menjamin keamanan dan kenyamanan anak-anak. Playground bukan sekadar tempat bermain, tapi juga ruang interaksi sosial dan rekreasi keluarga yang aman,” ujarnya Kepala Disperkim Samarinda, Herwan Rifai.

Isu dugaan mark up proyek playground sempat ramai dibicarakan di media sosial dan menjadi perhatian publik. Disperkim Samarinda pun angkat bicara untuk meluruskan informasi yang dinilai menyesatkan.

Herwan menegaskan bahwa proyek tersebut sepenuhnya dikerjakan sesuai mekanisme pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Herwan menuturkan, setiap proyek yang dikelola Disperkim selalu berada dalam pengawasan berlapis,  mulai dari tahap perencanaan, lelang, pelaksanaan, hingga serah terima. Pengawasan dilakukan oleh APIP dan konsultan pengawas independen untuk memastikan kualitas serta efisiensi anggaran.

“Pengawasan dilakukan berlapis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga serah terima. Selain itu, proses pengadaannya dilakukan melalui lelang terbuka, bukan penunjukan langsung,” ungkap Herwan

Proyek Bernilai Rp 4,6 Miliar untuk 11 Titik

Sementara itu, PPK Disperkim, Novian Azwari, menjelaskan bahwa nilai proyek yang disebut-sebut Rp 2,3 miliar sebenarnya merupakan bagian dari dua paket pekerjaan yang totalnya mencapai Rp 4,6 miliar.

“Total nilai kontrak sekitar Rp 4,6 miliar untuk dua paket pekerjaan di 11 titik lokasi. Jadi rata-rata satu playground bernilai sekitar Rp 409 juta,” ujar Novian saat dikonfirmasi, Jumat (7/11/2025)

Ia menegaskan bahwa proyek ini merupakan upaya pemerintah membangun ruang publik ramah anak di 11 lokasi berbeda di Kota Samarinda yang sudah melalui mekanisme resmi.

 “Tidak ada mark up dalam kegiatan ini. Semua sudah melalui mekanisme resmi dan pengawasan ketat dari pihak terkait,” tegas Novianti

Masyarakat Nilai Adanya Playground Positif

Keberadaan taman bermain yang dibangun Disperkim tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat. Sejumlah warga mengaku senang dengan hadirnya fasilitas publik baru yang dinilai aman dan representatif bagi anak-anak

Rina (34), warga Jalan P. Suriansyah, Kelurahan Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota, mengatakan bahwa taman bermain itu kini menjadi tempat favorit anak-anak di lingkungannya

 “Dulu anak-anak sering main di jalan atau di lahan kosong. Sekarang sudah ada taman bermain dengan lantai empuk dan alat yang bagus, jadi lebih aman,” ucapnya

Hal serupa diungkapkan oleh Yusuf (42), warga Kelurahan Pelabuhan. Menurutnya, keberadaan playground baru tersebut membawa dampak sosial yang baik bagi lingkungan sekitar

“Sekarang setiap sore ramai anak-anak main. Warga juga sering kumpul di situ, jadi tambah hidup suasananya,” kata Yusuf

Dorong Ruang Publik Inklusif

Disperkim berharap kehadiran playground di berbagai titik kota dapat menjadi ruang publik yang inklusif, aman, dan bermanfaat bagi seluruh warga Samarinda. Program ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Kota Samarinda dalam mewujudkan kota yang ramah anak dan berkelanjutan

Herwan menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap kritik dan saran dari masyarakat, namun berharap tudingan yang beredar dapat dilihat berdasarkan data dan proses yang sebenarnya

“Kami sangat terbuka untuk diaudit, baik secara internal maupun eksternal. Namun perlu dipahami, proyek ini telah melalui mekanisme yang sah dan transparan,” tutur Herwan

Dengan adanya dukungan masyarakat, Disperkim Samarinda optimistis keberadaan playground akan menjadi sarana penting dalam memperkuat interaksi sosial warga serta mendorong tumbuh kembang anak di lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi anak-anak.

(Redaksi)