IDENESIA.CO - Rentetan erupsi Gunung Semeru kembali mengguncang kawasan Lumajang dan Malang, Sabtu (7/6/2025). Dalam satu pagi, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini tercatat meletus lima kali, memuntahkan kolom abu setinggi ratusan meter.
Meski masih berstatus Waspada (Level II), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan ketat bagi masyarakat agar menjauhi zona bahaya.
Berdasarkan laporan tertulis Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, terjadi sedikitnya lima kali erupsi dalam kurun waktu beberapa jam.
Letusan pertama terjadi pukul 02.41 WIB dengan kolom abu setinggi 500 meter, disusul letusan tertinggi pukul 06.27 WIB dengan kolom mencapai 900 meter di atas puncak. Erupsi berulang terjadi pada pukul 07.20 WIB, 08.16 WIB, dan terakhir pukul 08.59 WIB, dengan kolom abu bervariasi antara 300 hingga 700 meter dan mengarah ke utara.
Liswanto menyebut aktivitas erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat. Kolom abu yang keluar umumnya berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.
PVMBG melalui laporan resminya mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 8 kilometer di sepanjang sektor tenggara Gunung Semeru, terutama di jalur aliran Besuk Kobokan. Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai karena potensi awan panas dan aliran lahar bisa menjangkau hingga 13 kilometer.
Di sisi lain, kawasan dalam radius 3 kilometer dari puncak Semeru tetap dinyatakan berbahaya karena potensi lontaran batu pijar dan guguran lava.
Selain Besuk Kobokan, PVMBG juga meminta kewaspadaan terhadap potensi lahar hujan dan guguran lava di sepanjang aliran sungai Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta anak-anak sungainya.
Dengan kondisi seperti ini, masyarakat diminta tetap siaga dan mematuhi imbauan dari petugas, demi keselamatan bersama. Pemerintah daerah dan relawan pun telah diminta untuk terus memantau dan mempersiapkan langkah evakuasi jika situasi memburuk.
(Redaksi)