IMG-LOGO
Home Budaya Doa dan Selawat Warnai Haul Bung Karno di Samarinda, Andi Harun: Pancasila Jadi Pedoman Bangsa Indonesia
budaya | umum

Doa dan Selawat Warnai Haul Bung Karno di Samarinda, Andi Harun: Pancasila Jadi Pedoman Bangsa Indonesia

oleh VNS - 22 Juni 2025 11:35 WITA
IMG
POTRET - Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat menghadiri Haul Bung Karno yang digagas oleh DPC PDI Perjuangan Kota Samarinda (Istimewa)

IDENESIA.CO - Haul Akbar Bung Karno yang digelar DPC PDI Perjuangan Kota Samarinda menjadi ruang pertemuan antara nilai-nilai ideologi kebangsaan dan kekuatan spiritual umat.

Bertempat di Kantor DPC PDI Perjuangan, Jalan Mayjen Sutoyo, acara ini tidak hanya menjadi ajang mengenang sosok Presiden pertama RI, tetapi juga sarat dengan nuansa religius melalui doa dan pembacaan solawat bersama.

Acara yang mengangkat tema “Menggali Semangat Berdikari Bung Karno dalam Pembangunan Kota Samarinda yang Berkelanjutan ini dihadiri ratusan masyarakat, kader PDI Perjuangan, serta tokoh-tokoh pemerintahan dan agama.

Hadir pula Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Wakil Wali Kota Saefuddin Zuhri yang menunjukkan bahwa acara ini bukan sekadar kegiatan internal partai, tapi juga peristiwa kebudayaan dan spiritual yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Puncak acara diisi dengan doa dan zikir akbar, yang dipimpin langsung oleh pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Samarinda.

Dalam suasana hening dan khusyuk, lantunan selawat menggema menyelimuti suasana haul. Banyak peserta tampak larut dalam doa, mengenang jasa-jasa Bung Karno sembari merenungi nilai-nilai perjuangan beliau dalam membangun Indonesia.

“Bung Karno adalah tokoh yang tidak hanya revolusioner dalam politik, tapi juga spiritual dalam penghayatan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan,” ungkap salah satu tokoh NU Samarinda saat memimpin doa.

Wali Kota Andi Harun dalam sambutannya menyampaikan bahwa Haul Bung Karno harus dimaknai lebih dari sekadar memperingati wafatnya sang Proklamator.

 Ia menyebutkan bahwa nilai-nilai Pancasila yang digali Bung Karno adalah hasil dari kontemplasi spiritual dan perenungan mendalam tentang jati diri bangsa Indonesia.

“Tak ada di negara manapun yang menjadikan Pancasila sebagai pedoman membangun bangsa hanya Indonesia. Dan itu kekuatan kita,” tegas Andi Harun.

Andi Harun juga mengajak masyarakat untuk merawat nilai-nilai spiritual dalam setiap langkah pembangunan kota. Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan tidak bisa dilepaskan dari etika, keadilan sosial, dan keseimbangan dengan alam, sebagaimana yang sering ditekankan Bung Karno dalam pidato-pidatonya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Samarinda, Sugiyono, menyatakan bahwa peringatan tanggal 21 Juni selalu menjadi hari sakral bagi kader PDI Perjuangan dan seluruh bangsa Indonesia.

“Pada tanggal ini, 55 tahun lalu, sang Fajar Merah kita berpulang. Tapi semangat dan perjuangannya terus menyala di hati sanubari kita,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa menghadirkan unsur doa dan zikir dalam peringatan Haul Bung Karno bukan hanya bentuk penghormatan, tapi juga wujud dari ruh perjuangan partai yang tidak tercerabut dari akar religius bangsa Indonesia.

Selain para tokoh dan kader partai, masyarakat umum dari berbagai latar belakang juga terlihat antusias mengikuti acara. Beberapa di antaranya bahkan datang jauh dari pinggiran kota untuk ikut serta dalam Haul Bung Karno. Kegiatan ini pun menjadi ajang silaturahmi yang memperkuat ikatan sosial antarwarga.

(Redaksi)