IDENESIA.CO - Harapan Timnas Indonesia untuk menembus putaran final Piala Dunia 2026 memang pupus, namun di balik rasa kecewa itu terselip secercah kabar bahagia yang datang dari FIFA. Meski skuad Garuda baru saja menelan dua kekalahan beruntun di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia zona Asia, peringkat Indonesia di klasemen dunia justru mengalami kenaikan.
Kabar baik ini datang pada Selasa, 14 Oktober 2025, berdasarkan pembaruan data dari situs Football-Ranking situs yang rutin menghitung proyeksi dan pembaruan peringkat FIFA. Dalam laporan tersebut, Indonesia tercatat naik satu strip dari posisi 123 ke posisi 122 dunia dengan raihan 1.144,73 poin.
Menariknya, kenaikan ini bukan disebabkan oleh kemenangan atau hasil di lapangan, melainkan efek domino dari pertandingan negara lain di zona Eropa. Azerbaijan yang sebelumnya berada satu tingkat di atas Indonesia, harus menelan kekalahan 1-2 dari Ukraina dalam laga Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. Kekalahan itu membuat Azerbaijan kehilangan 4,37 poin dan turun ke posisi 123 dunia dengan total 1.142,25 poin.
Dengan hasil tersebut, Indonesia berhasil menyalip Azerbaijan dalam daftar peringkat FIFA terbaru. Walau hanya naik satu peringkat, kabar ini menjadi angin segar bagi sepak bola nasional yang tengah menghadapi periode sulit setelah gagal menembus babak akhir kualifikasi.
Timnas Indonesia sebelumnya harus mengakui keunggulan dua lawan berat di Grup Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Anak asuh Patrick Kluivert kalah 2-3 dari Arab Saudi dalam pertandingan yang berlangsung sengit. Laga itu sebenarnya menunjukkan permainan menyerang dan semangat tinggi dari skuad Garuda, namun faktor pengalaman membuat tim lawan mampu memaksimalkan peluang.
Selang beberapa hari kemudian, Indonesia kembali harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Irak. Dalam laga ini, Garuda sebenarnya tampil lebih disiplin dan solid di lini belakang, namun kurangnya efektivitas di lini depan membuat peluang mencetak gol tak bisa dimanfaatkan dengan baik.
Dua hasil tersebut membuat Indonesia kehilangan total 13,21 poin FIFA. Kekalahan dari Arab Saudi menggerus 6,68 poin, sementara kekalahan atas Irak menambah kehilangan 6,53 poin. Akibatnya, posisi Indonesia yang sebelumnya berada di peringkat 119 dunia sempat melorot hingga peringkat 123 pada 13 Oktober 2025.
Namun, situasi berbalik arah hanya dalam hitungan hari. Berkat hasil pertandingan di Eropa, Indonesia kembali menyalip satu negara dan kini menempati peringkat 122 dunia. Meski hanya naik sedikit, perkembangan ini cukup memberi semangat bagi tim dan suporter Garuda untuk terus berbenah.
Kenaikan peringkat Indonesia memang tidak langsung berhubungan dengan performa tim di lapangan. Namun dalam sistem perhitungan poin FIFA, setiap hasil pertandingan negara anggota dapat memengaruhi posisi tim lain. Azerbaijan yang sebelumnya berada di atas Indonesia, kehilangan poin usai kalah dari Ukraina. Kekalahan tersebut menurunkan peringkat mereka dan memberi ruang bagi Indonesia untuk naik satu tingkat.
Fenomena seperti ini dikenal sebagai ranking domino effect, di mana perubahan poin satu negara dapat berdampak pada posisi negara lain tanpa keduanya bertanding secara langsung. Bagi Indonesia, hal ini menjadi keuntungan kecil yang datang di saat yang tidak terduga.
Kendati kenaikan peringkat ini membawa kabar gembira, pelatih Patrick Kluivert menilai momen ini tetap harus menjadi bahan refleksi. Dua kekalahan beruntun menunjukkan bahwa masih ada banyak aspek yang perlu dibenahi, terutama dari segi koordinasi antarlini dan mental bertanding di laga besar.
Beberapa pengamat sepak bola nasional juga menilai bahwa hasil ini seharusnya menjadi alarm bagi tim pelatih dan federasi. Dalam beberapa laga terakhir, Indonesia menunjukkan potensi besar, namun belum mampu menjaga konsistensi permainan selama 90 menit penuh.
Dengan jadwal Kualifikasi Piala Asia 2027 yang akan berlangsung tahun depan, Garuda perlu memanfaatkan waktu yang ada untuk memperkuat fondasi tim. Baik dari segi taktik, kesiapan fisik, hingga kedalaman skuad, semua aspek perlu dibenahi agar Indonesia bisa tampil lebih stabil dan kompetitif di level Asia.
Meski gagal menembus Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia tetap menunjukkan perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan peringkat dunia, walau kecil, menjadi simbol bahwa perjuangan belum berakhir.
Bagi para pemain dan pendukung setia Garuda, kabar bahagia dari FIFA ini bisa menjadi suntikan motivasi untuk terus mendukung dan memperbaiki diri. Setiap poin yang diperoleh, baik besar maupun kecil, adalah bagian dari perjalanan panjang menuju sepak bola Indonesia yang lebih kuat dan disegani di kancah internasional.
Kini, perhatian publik akan tertuju pada langkah Timnas Indonesia selanjutnya di ajang Kualifikasi Piala Asia 2027. Dengan evaluasi mendalam dan semangat baru, bukan tidak mungkin Garuda akan kembali terbang tinggi dan mencatatkan sejarah baru bagi bangsa.
(Redaksi)