IDENESIA.CO - Presiden Prabowo Subianto tampil sejajar dengan para pemimpin dunia seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sesi foto resmi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir.
Momen bersejarah itu menjadi simbol kuat peran Indonesia dalam diplomasi global, khususnya dalam mendorong terciptanya perdamaian permanen di Jalur Gaza.
Dilansir dari Biro Pers Sekretariat Presiden, foto tersebut diambil sebelum penandatanganan dokumen kesepakatan perdamaian Gaza, Senin (13/10/2025) waktu setempat.
Dalam barisan depan, Donald Trump berdiri di tengah mengenakan setelan jas biru gelap. Di sisi kanan tampak Abdel Fattah El-Sisi, Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.
Sementara di sisi kiri Trump berdiri Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, sejajar dengan jajaran pemimpin dunia tersebut.
Sesi foto dilakukan sebelum para pemimpin dunia memasuki ruang utama pertemuan KTT bertajuk Sharm El-Sheikh Peace 2025, yang menjadi puncak perundingan damai antara Israel dan Hamas.
Dalam forum tersebut, Donald Trump selaku pemimpin KTT resmi menandatangani dokumen kesepakatan gencatan senjata di Gaza, yang juga turut disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan pemimpin negara lainnya.
Melalui siaran Times News di kanal YouTube, Trump menyebut bahwa dokumen yang ditandatangani merupakan kesepakatan komprehensif yang mengatur berbagai aspek gencatan senjata dan rekonstruksi Gaza.
“Kita akan menandatangani dokumen yang akan menguraikan banyak aturan dan regulasi, serta banyak hal lainnya. Dokumen ini sangat komprehensif,” ujar Trump dalam pidato pembukaannya.
Ia menambahkan bahwa proses gencatan senjata antara Israel dan Hamas berjalan dengan baik, menandai langkah awal dari rencana perdamaian jangka panjang di kawasan tersebut.
“Berjalan dengan sangat baik,” kata Trump singkat, disambut tepuk tangan para delegasi.
Dokumen yang ditandatangani di KTT tersebut disebut sebagai Gaza Peace Accord 2025, hasil dari serangkaian negosiasi intensif yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, Turki, dan Qatar, dengan dukungan sejumlah negara seperti Indonesia, Prancis, dan Uni Emirat Arab.
