IMG-LOGO
Home Internasional Israel Hapus Ucapan Duka untuk Paus Fransiskus, Picu Kemarahan Umat Katolik
internasional | umum

Israel Hapus Ucapan Duka untuk Paus Fransiskus, Picu Kemarahan Umat Katolik

oleh VNS - 23 April 2025 15:39 WITA
IMG
Israel Menghapus Ucapan Bela Sungkawa untuk Paus Fransiskus. (x.com/jacksonnhingklle)

IDENESIA.CO - Kementerian Luar Negeri Israel memerintahkan seluruh kedutaan besarnya untuk menghapus ucapan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus.

Keputusan tanpa penjelasan ini memicu kemarahan para diplomat Israel, terutama di negara-negara Katolik.

Unggahan belasungkawa seperti “Beristirahatlah dalam damai, Paus Fransiskus” dihapus dari akun resmi kedutaan di berbagai negara.

Para duta besar juga dilarang menandatangani buku belasungkawa di Vatikan. Langkah ini diduga terkait kritik Paus Fransiskus terhadap tindakan Israel di Gaza.

Sejumlah diplomat menilai penghapusan tersebut mencoreng citra Israel secara global.

“Kami tidak akan menyatakan penghormatan publik setelah pernyataan Paus yang menentang Israel," kata salah seorang pejabat senior.

Kementerian mengeluarkan arahan yang menginstruksikan semua misi diplomatik Israel untuk menghapus semua unggahan yang terkait dengan kematian Paus, tanpa memberikan penjelasan apa pun.

Para duta besar kemudian diinstruksikan untuk tidak menandatangani buku belasungkawa di kedutaan besar Vatikan di seluruh dunia.

Beberapa duta besar, yang menyuarakan rasa frustrasi mereka di grup WhatsApp internal Kementerian Luar Negeri, memperingatkan bahwa tindakan tersebut dapat merusak citra Israel secara serius, khususnya di antara ratusan juta umat Katolik di seluruh dunia.

"Kami menghapus cuitan sederhana dan polos yang mengungkapkan belasungkawa yang mendasar,jelas karena kritik Paus terhadap Israel atas perang di Gaza,” tulis seorang diplomat, seperti dikutip The Telegraph, Rabu 23 April 2025.

Paus Fransiskus sangat vokal dalam kritiknya terhadap tindakan Israel di Gaza dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun demikian, kematiannya disambut dengan duka mendalam di banyak komunitas di seluruh dunia.

Media Yahudi mencatat penghapusan unggahan Kementerian Luar Negeri, menggambarkan tindakan itu sebagai tindakan yang kasar dan membingungkan.

Selain kekhawatiran atas rusaknya reputasi Israel, para diplomat juga menyatakan frustrasi atas penanganan insiden tersebut.

"Kami diberi perintah langsung untuk menghapus cuitan tersebut, tanpa penjelasan," kata seorang duta besar Israel.

"Ketika kami meminta klarifikasi, kami diberi tahu bahwa masalah itu 'sedang ditinjau.' Itu tidak cukup baik,tidak untuk kami dan tentu saja tidak untuk publik yang kami wakili," imbuh duta besar itu.

Banyak orang dalam korps diplomatik sekarang memperingatkan bahwa insiden itu dapat menyebabkan kerugian yang dalam dan berkelanjutan.

"Bukan hanya karena kami tidak menyampaikan belasungkawa, kami secara aktif menghapusnya. Itu terlihat buruk. Sangat buruk," sebut para diplomat Israel.

"Tweet itu diposting secara tidak sengaja. Kami menanggapi pernyataan Paus yang menentang Israel semasa hidupnya, dan kami tidak akan melakukannya setelah kematiannya. Kami menghormati perasaan para pengikutnya," kata pejabat senior Kementerian Luar Negeri.

Mantan Duta Besar Israel untuk Italia Dror Eydar mengatakan bahwa Israel seharusnya tidak mengirim perwakilan ke pemakaman Paus, dengan mengklaim bahwa Paus Fransiskus "memicu antisemitisme" selama perang.

(Redaksi)