IDENESIA.CO - Pilihan Paus Fransiskus untuk beristirahat selamanya di Basilika Santa Maria Maggiore mencerminkan semangat kesederhanaan yang selama ini menjadi ciri khas kepemimpinannya.
Alih-alih mengikuti jejak mayoritas pendahulunya yang dimakamkan di Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus memilih tempat yang lebih bersahaja namun penuh makna spiritual.
Keputusan ini, yang tertuang dalam surat wasiatnya, memperlihatkan betapa besar komitmen Paus terhadap nilai kerendahan hati bahkan hingga akhir hayat.
Dalam surat tersebut, ia secara spesifik meminta agar makamnya tidak dihiasi, hanya ditandai dengan satu kata: Fransiskus dalam bahasa Latin.
“Makam itu harus berada di tanah; sederhana, tanpa hiasan khusus, dan hanya memiliki inskripsi: Fransiskus,” tulisnya.
Pilihan Basilika Santa Maria Maggiore juga bukan tanpa alasan. Gereja yang menjadi salah satu basilika utama di Roma ini telah menjadi tempat yang kerap dikunjungi Paus Fransiskus, baik sebelum maupun sesudah perjalanan apostolik internasionalnya.
Tercatat, ia telah lebih dari 100 kali mengunjungi tempat suci tersebut hingga tahun 2023.
Berbeda dengan kesan megah Basilika Santo Petrus, Basilika Santa Maria Maggiore menawarkan suasana kontemplatif dengan mozaik indah dan sejarah yang kaya.
Gereja ini dibangun pada abad ke-5 dan didedikasikan untuk Maria, Ibunda Yesus. Langit-langitnya yang berlapis emas dan ikon Salus Populi Romani menjadikan tempat ini sebagai ruang doa yang sangat dihormati umat Katolik.
Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4) di usia 88 tahun, setelah mengalami sejumlah komplikasi kesehatan, termasuk serangan jantung dan stroke.
Namun, hingga akhir hayatnya, ia tetap menunjukkan dedikasi kepada umat. Bahkan sehari sebelum wafat, ia masih menyampaikan pesan perdamaian dalam perayaan Paskah dari balkon Basilika Santo Petrus.
Dengan kepergiannya, Paus Fransiskus akan menjadi paus pertama dalam lebih dari satu abad yang dimakamkan di luar Basilika Santo Petrus, ini menandai sebuah babak baru dalam tradisi Gereja Katolik, yang bukan hanya tentang tempat tetapi kerendahan hatinya.
(Redaksi)