IMG-LOGO
Home Advertorial Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda Masuki Tahap Dua, Bulan Oktober 2025 Mulai Difungsikan
advertorial | umum

Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda Masuki Tahap Dua, Bulan Oktober 2025 Mulai Difungsikan

oleh VNS - 21 April 2025 15:46 WITA
IMG
FOTO: Gedung Pasar Pagi Samarinda saat ini pada Senin, 21 April 2025 (Istimewa)

IDENESIA.CO - Proyek revitalisasi Pasar Pagi Samarinda kini memasuki tahap kedua, pembangunan ditargetkan rampung dan dapat difungsikan pada Oktober 2025.

Pernyataan ini disampaikan saat Dinas PUPR dan Komisi III DPRD Kota Samarinda melakukan peninjauan langsung ke lokasi revitalisasi Pasar Pagi, Senin (21/4), yang kini memasuki tahap kedua dengan capaian pengerjaan baru di angka 10,4 persen.

Dikatakan Ketua Komisi III, Deni Hakim Anwar, peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari tugas Pansus LKPJ 2024, terutama untuk mengevaluasi penggunaan anggaran tahap pertama dan mencermati progres tahap kedua yang dibiayai APBD 2025. “Tahap pertama fokus ke fasad dan struktur bangunan, sudah selesai 100 persen dengan anggaran sekitar Rp290 miliar. Tahap dua ini meliputi MEP (mekanikal, elektrikal, plumbing) dan finishing, dengan anggaran sekitar Rp150 miliar,” ujarnya.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek pasar pagi Hendra, mengatakan progres fisik mencapai 10,4 persen hingga April ini sejumlah pekerjaan penting telah berjalan mulai dari penyekatan kios hingga persiapan sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP).

“Pekerjaan yang sedang berjalan saat ini adalah penyekatan kios nanti akan dilanjutkan dengan keramik, plafon, hingga pemasangan eskalator dan lift,” ujar Hendra, Senin (21/4/2025).

Ia menjelaskan pasar modern ini akan memiliki tujuh lantai di luar area parkir. Lantai satu sepenuhnya dialokasikan untuk kendaraan roda dua dan empat, dengan kapasitas 104 mobil dan 709 motor diatasnya, aktivitas dagang mulai hidup, dari lantai dua hingga lantai tujuh.

“Lantai satu nanti akan diisi pedagang pasar basah seperti sayur, daging, dan ikan. Kami siapkan ruangannya, penempatan jenis usahanya akan disesuaikan oleh Dinas Perdagangan,” jelas Hendra.

Menariknya, pasar ini tidak dilengkapi AC dan akan menggunakan udara dari luar untuk efisiensi energi dan pemeliharaan.

“Selain menghemat listrik kami memang rancang agar ventilasinya alami,” ucap Hendra.

Meski demikian, ia menegaskan kenyamanan tetap jadi prioritas. Dengan berbagai ukuran kios dari ukuran 1,2x2 meter untuk pedagang basah hingga 4x8 meter untuk kios besar proyek ini dirancang agar fleksibel untuk berbagai jenis usaha.

“Pasar ini bukan hanya tempat jual beli, tapi juga harapan baru bagi pedagang dan warga Samarinda,” kata Hendra.

Hendra optimistis Oktober 2025 pasar ini bisa beroperasi secara fungsional meski cuaca sempat jadi tantangan.

(Advertorial)