IMG-LOGO
Home Sejarah Masalah Rambut Gondrong Batal Bawa Led Zeppelin ke Singapura Tahun 1972
sejarah | umum

Masalah Rambut Gondrong Batal Bawa Led Zeppelin ke Singapura Tahun 1972

oleh VNS - 29 Agustus 2025 11:31 WITA
IMG
FOTO : Jimmy Page, Robert Plant, John Paul Jones dan John Bonham dari Led Zeppelin yang memiliki rambut gondrong dan menjadi alasan mereka ditolak pemerintah Singapura di tahun 1972. (IST)

IDENESIA.CO – Kisah unik dalam sejarah musik rock dunia terjadi pada 14 Februari 1972, ketika band legendaris asal Inggris, Led Zeppelin, batal menggelar konser di Singapura. Bukan karena masalah teknis atau protes masyarakat, melainkan hanya gara-gara satu hal yaitu gaya rambut gondrong.

Saat itu, Jimmy Page, Robert Plant, John Paul Jones, dan John Bonham baru saja menikmati kesuksesan album keempat mereka, Led Zeppelin IV, yang dirilis pada 8 November 1971. Album ini melambungkan popularitas band lewat lagu ikonik Stairway to Heaven dan Black Dog. Dengan semangat tur dunia, Singapura dipilih sebagai salah satu destinasi konser pertama mereka di Asia Tenggara.

Namun, begitu mendarat di Bandara Paya Lebar (sebelum digantikan Bandara Changi), Led Zeppelin langsung menghadapi larangan dari otoritas setempat. Para personel yang berambut panjang dianggap tidak sesuai dengan aturan sosial kala itu. 

Pemerintah Singapura saat itu sedang gencar melaksanakan kampanye “Operation Snip-Snip”, yakni gerakan yang menentang gaya hidup hippie, termasuk rambut gondrong yang diasosiasikan dengan pemberontakan, narkoba, dan budaya Barat yang dianggap merusak moral generasi muda.

Petugas bandara bahkan sempat menawar untuk Led Zeppelin boleh masuk dan tampil di konser jika bersedia memotong rambut mereka agar terlihat lebih rapi. Namun, Jimmy Page dan kawan-kawan kompak menolak.

 Identitas mereka sebagai musisi rock dianggap lebih penting daripada satu konser. Akhirnya, penampilan perdana Led Zeppelin di Singapura dibatalkan.

Kekecewaan pun menyelimuti penggemar musik rock di negara berjuluk Singa Air tersebut. Padahal, momentum itu sangat dinantikan, terlebih karena konser Led Zeppelin di Asia Tenggara bisa menjadi salah satu penampilan bersejarah dalam tur dunia mereka.

Meski gagal masuk Singapura, Led Zeppelin tetap melanjutkan rangkaian tur ke Australia pada 16 Februari 1972. 

Keputusan mempertahankan rambut gondrong terbukti tidak salah. Band ini terus mencatatkan kesuksesan besar hingga menjadi salah satu band rock paling berpengaruh, dengan penjualan album mencapai lebih dari 300 juta kopi di seluruh dunia.

Peristiwa di Singapura kemudian menjadi salah satu catatan menarik perjalanan musik Led Zeppelin sebuah ironi, bagaimana band rock terbesar dunia justru ditolak tampil bukan karena musiknya, melainkan karena rambut panjang yang melekat sebagai simbol identitas mereka.

(Redaksi)