IDENESIA.CO - Pembangunan Asrama Polisi (Aspol) "Gelatik" di Samarinda resmi dimulai melalui prosesi peletakan batu pertama yang berlangsung Sabtu (17/5/2025) di Jalan Gelatik.
Acara ini dihadiri langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama jajaran tinggi pemerintah dan kepolisian daerah, menjadi penanda pentingnya sinergi antarlembaga dalam mendukung kesejahteraan aparatur negara.
Hadir dalam momen ini antara lain Wali Kota Samarinda Andi Harun, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, serta Kapolres Samarinda Kombes Pol Hendri Umar. Seluruh pimpinan daerah tampak antusias mendukung proyek yang digagas untuk meningkatkan kualitas hidup para prajurit Polri di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyampaikan apresiasi mendalam terhadap Pemerintah Kota Samarinda atas langkah progresif yang dinilainya sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap anggota kepolisian.
“Pembangunan ini bukan hanya tentang infrastruktur, tapi tentang wujud nyata sinergitas dengan pemerintah daerah. Ketika prajurit kita sejahtera, maka pelayanan kepada masyarakat akan semakin optimal,” ujar Kapolri Jendral Listyo.
Kapolri juga menekankan bahwa model kerja sama seperti ini idealnya menjadi rujukan nasional dalam membangun ekosistem pelayanan publik berbasis kesejahteraan aparatur.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa gagasan membangun Aspol baru muncul dari keprihatinan pribadi terhadap kondisi asrama polisi yang lama dan tidak layak huni.
“Kalau saja Bapak Kapolri melihat langsung kondisi sebelumnya, pasti akan sepakat bahwa prajurit kita tidak pantas tinggal di tempat seperti itu. Kami ingin menunjukkan bahwa Samarinda tidak hanya membangun, tapi juga peduli,” katanya.
Pemerintah Kota Samarinda menghibahkan lebih dari Rp50 miliar untuk mendukung pembangunan Aspol ini. Menurut Andi Harun, langkah ini adalah bentuk tanggung jawab daerah dalam menjamin kesejahteraan aparat negara yang menjaga stabilitas dan keamanan di wilayahnya.
Aspol Gelatik akan berdiri di atas lahan seluas 14.559 meter persegi dan dirancang sebagai kawasan hunian terpadu bagi anggota Polri. Kompleks ini akan dilengkapi dengan:
15 unit rumah untuk perwira
31 unit rumah untuk bintara
Barak bujang dengan 30 kamar
Aula pertemuan
Mushalla sebagai fasilitas ibadah
Seluruh fasilitas ini dibangun dengan prinsip kelayakan, kenyamanan, dan kesinambungan sosial, sehingga tak hanya memenuhi kebutuhan dasar, tapi juga memperkuat solidaritas internal di kalangan anggota Polri.
Pembangunan Aspol ini bukan langkah pertama bagi Pemkot Samarinda. Sebelumnya, pemerintah kota telah merampungkan asrama bagi Kodim dan menyempurnakan fasilitas Denpom. Kini, giliran institusi Polri mendapat perhatian yang sama.
“Bangunan ini bukan sekadar tembok dan atap. Ini adalah simbol kehadiran negara, wujud komitmen untuk menjaga stabilitas dan keamanan daerah lewat kesejahteraan aparatnya,” tutup Andi Harun.
(adv)