IMG-LOGO
Home Budaya Pentas Budaya dan Kebersamaan Warnai Harlah NU ke-102 di Samarinda
budaya | umum

Pentas Budaya dan Kebersamaan Warnai Harlah NU ke-102 di Samarinda

oleh VNS - 18 Mei 2025 06:19 WITA
IMG
KOLASE - Peringatan Harlah NU ke-102 di Samarinda yang berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian acara yang menawarkan budaya lokal hingga nasional. foto: Istimewa

IDENESIA.CO - Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke-102 di Kota Samarinda menjadi momentum kebersamaan yang kental dengan nuansa budaya dan seni lokal. 

Tidak hanya menjadi ajang pelantikan pengurus baru masa baktti 2025-2030, peringatan ini juga menyatukan masyarakat dalam suasana penuh kekeluargaan melalui rangkaian kegiatan seni, budaya, dan kuliner khas daerah.

Acara berlangsung meriah di Lapangan Parkir GOR Segiri sejak Sabtu (17/5/2025), dan akan berlanjut hingga 25 Mei mendatang. Berbagai kegiatan menarik seperti pentas hadrah, festival band pelajar, lomba menghias donat, lomba memasak nasi tumpeng, hingga pertunjukan dai cilik dan hafiz Qur’an menjadi daya tarik utama.

Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, turut hadir dalam pembukaan acara, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan yang meriah atas terselanggaranya Harlah NU ke -102 di Samarinda. 

Ia menekankan bahwa acara ini tidak hanya menunjukkan kekuatan umat, tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi lokal yang terus dilestarikan.

“Kegiatan seperti ini penting untuk membangun semangat kebersamaan, sekaligus sebagai sarana memperkuat identitas budaya kita,” tuturnya.

Saefuddin Zuhri juga mengatakan bahwa acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah bentuk gotong-royong untuk memajukan kota.

“Inilah jalan sehat yang digemari masyarakat banyak selain sehat, masyarakat bisa menikmati bazar dan berharap rezeki lewat hadiah tapi yang lebih penting, ini adalah bentuk sinergi antara NU, masyarakat, dan pemerintah,” ujar Saefuddin.

Ketua Panitia, Wasiran, menuturkan bahwa rangkaian kegiatan tersebut dirancang untuk merangkul berbagai kalangan dan usia, dari anak-anak hingga orang tua. Menurutnya, inilah wujud NU sebagai organisasi yang inklusif dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Ini bukan hanya milik NU, tapi momentum bersama untuk menyatukan umat dalam suasana gembira, edukatif, dan penuh semangat persatuan,” ujar Wasiran.

Salah satu penampilan yang paling memukau adalah pentas hadrah yang diikuti oleh para remaja dari berbagai majelis taklim di Samarinda. Melalui irama dan syair religius, penampilan tersebut mendapat sambutan hangat dari para pengunjung.

Tak hanya itu, stand-stand UMKM yang berjajar rapi di area acara turut menghadirkan aneka kuliner khas Samarinda seperti amplang, nasi kuning, bubur pedas, dan kue tradisional lainnya. Bazar ini menjadi wadah promosi sekaligus penggerak ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas.

Pengunjung juga dimanjakan dengan fasilitas lengkap seperti area bermain anak, tempat duduk yang teduh, dan pelayanan informasi dari panitia. Sejumlah sponsor seperti Aqua, BAZNAS Samarinda, Bell Parfum, dan Jawa Travel turut mendukung acara tersebut.

“Semangat gotong-royong yang terasa di sini adalah energi positif untuk kota ini. NU tidak hanya bicara agama, tetapi juga budaya, ekonomi, dan sosial,” pungkas Wasiran.

(Redaksi)