IDENESIA.CO - Tahapan penting pembangunan terowongan strategis di Kota Samarinda kembali mencapai kemajuan signifikan. Salah satu proses vital, yakni uji kekuatan fondasi atau Pile Driving Analyzer (PDA) Test, telah sukses diselesaikan pada Rabu malam (15/10/2025) di kawasan Jalan Kakap, RT 19, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir.
Proyek ini merupakan bagian dari infrastruktur strategis nasional yang diharapkan menjadi solusi jangka panjang terhadap kemacetan kronis di Kota Tepian serta mempercepat konektivitas antarwilayah di Samarinda. Namun, di tengah progres positif tersebut, pelaksanaan uji fondasi sempat menimbulkan kekhawatiran warga akibat getaran cukup kuat yang terasa hingga ke lingkungan sekitar.
Bili, selaku Project Manager proyek terowongan, menegaskan bahwa seluruh tahapan uji fondasi telah dilakukan sesuai prosedur keselamatan kerja dan standar teknis nasional. Ia menjelaskan bahwa uji PDA merupakan langkah wajib dalam proyek besar, terutama yang melibatkan struktur bawah tanah seperti terowongan.
“PDA Test ini merupakan prosedur yang lazim dilakukan untuk memastikan kekuatan pondasi. Tes ini memastikan struktur di atasnya aman dan mampu menahan beban maksimal yang direncanakan,” kata Bili saat diwawancarai di lokasi kegiatan.
Bili menjelaskan, pengujian dilakukan sebanyak dua kali dalam durasi singkat sekitar tiga menit per sesi. Uji tersebut menggunakan beban seberat 6 ton, dengan pelaksanaan oleh tenaga ahli bersertifikasi yang berpengalaman di proyek infrastruktur berskala nasional.
“Malam ini merupakan pengujian terakhir. Prosesnya sudah selesai, dan tidak akan ada lagi tumbukan atau kegiatan serupa yang menimbulkan getaran di sekitar lokasi,” tegasnya.
Menurutnya, hasil pengujian tersebut akan menjadi dasar dalam fase pembangunan struktur atas, yang akan dimulai dalam waktu dekat. Pada tahap ini, pekerjaan lebih banyak berfokus pada pembangunan vertikal dan tidak akan lagi menimbulkan getaran besar sebagaimana tahap pengujian sebelumnya.
Kendati dilakukan dengan pengawasan ketat, getaran dari uji fondasi sempat mengejutkan sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi proyek, khususnya di RT 19 Sungai Dama. Salah seorang warga, Risma, mengaku kaget saat rumahnya terasa bergoyang selama proses pengujian berlangsung.
“Kami lihat alat berat diangkat dengan kren besar, lalu terdengar suara benturan keras. Rumah langsung bergetar, bahkan ada beberapa keramik yang retak,” ujarnya.
Risma mengungkapkan bahwa sebagian warga sempat keluar rumah karena mengira terjadi longsor kecil di area proyek. Getaran yang muncul, meski hanya berlangsung singkat, cukup membuat warga khawatir mengingat lokasi proyek yang berdekatan dengan pemukiman padat.
Menanggapi hal tersebut, Bili mewakili pihak proyek menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa pihak proyek akan lebih terbuka dalam memberikan informasi kepada warga di sekitar lokasi pembangunan.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang sempat dirasakan. Ke depan, kami akan lebih aktif menyampaikan jadwal kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak sementara terhadap lingkungan, agar warga bisa bersiap,” ujarnya.
Pihak proyek juga akan memperkuat koordinasi dengan tokoh masyarakat, kelurahan, dan aparat keamanan setempat agar setiap tahapan pekerjaan berjalan dengan lancar dan minim gangguan sosial.
Pembangunan terowongan di Samarinda menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang diarahkan untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan konektivitas antarwilayah perkotaan. Terowongan ini dibangun untuk mengurangi kemacetan di kawasan padat penduduk seperti Kelurahan Selili, Sungai Dama, dan Gunung Manggah, serta mendukung konektivitas antara Jembatan Achamad Amins dan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.
Selain sebagai solusi transportasi, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka akses bagi distribusi barang dan jasa, serta mempercepat mobilitas masyarakat.
Dengan selesainya tahap uji fondasi, pihak proyek menargetkan untuk segera memasuki tahap pembangunan struktur utama yang akan dimulai sebelum akhir tahun 2025. Tahapan ini diperkirakan akan berjalan hingga pertengahan tahun 2026, seiring dengan penyesuaian desain dan kelengkapan infrastruktur pendukung.
Selain fokus pada aspek teknis, pihak proyek juga menegaskan komitmennya terhadap keselamatan masyarakat dan perlindungan lingkungan sekitar. Pihak pelaksana berjanji akan memperhatikan dampak sosial serta menjaga komunikasi dengan warga agar tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan.
Pemkot Samarinda pun memberikan apresiasi terhadap respons cepat pihak proyek dalam menenangkan kekhawatiran warga. Pemkot Samarinda menilai bahwa transparansi dan komunikasi aktif menjadi kunci keberhasilan proyek strategis yang berada di kawasan padat penduduk.
Meski sempat dikejutkan oleh getaran, sebagian besar warga menyatakan dukungan terhadap kelanjutan proyek asalkan pelaksanaannya dilakukan dengan aman dan transparan. Mereka berharap agar informasi mengenai jadwal pekerjaan dapat disampaikan lebih awal sehingga masyarakat tidak panik jika terjadi aktivitas besar di sekitar proyek.
Dengan berakhirnya tahapan pengujian fondasi, proyek terowongan strategis Samarinda kini memasuki babak baru pembangunan yang lebih stabil. Pemerintah kota, kontraktor, dan masyarakat diharapkan terus bekerja sama menjaga keamanan dan kelancaran proyek.
(Redaksi)