IMG-LOGO
Home Internasional PM Sementara Nepal Sushila Karki Jenguk Korban Demo Berdarah di Kathmandu
internasional | umum

PM Sementara Nepal Sushila Karki Jenguk Korban Demo Berdarah di Kathmandu

oleh VNS - 14 September 2025 10:38 WITA
IMG
Perdana Menteri sementara Nepal, Sushila Karki, menunjukkan kepeduliannya dengan menjenguk korban luka dari demonstrasi berdarah di rumah sakit yang ada di Kathmandu pada Sabtu (13/9/2025). Foto:Ist

IDENESIA.CO - Perdana Menteri sementara Nepal, Sushila Karki, menunjukkan kepeduliannya dengan menjenguk korban luka dari demonstrasi berdarah yang mengguncang negeri Himalaya pekan ini. Kunjungan tersebut dilakukan di salah satu rumah sakit utama di Kathmandu pada Sabtu (13/9/2025), hanya beberapa hari setelah dirinya resmi ditunjuk sebagai pemimpin transisi.

Dalam kunjungannya, Karki didampingi sejumlah tenaga medis yang menjelaskan kondisi para pasien yang mengalami luka akibat bentrokan. Ia menyapa para korban dan keluarga mereka, memberikan semangat di tengah suasana duka yang masih terasa mendalam.

Kerusuhan yang dipicu larangan media sosial telah menewaskan sedikitnya 51 orang di berbagai wilayah Nepal, menjadikannya salah satu tragedi politik paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.

Kehadiran Karki di rumah sakit dipandang sebagai langkah simbolis sekaligus strategis dalam meredakan ketegangan sosial. Sebagai perdana menteri sementara sekaligus perempuan pertama yang memegang jabatan itu, Karki ingin memperlihatkan komitmennya untuk memulihkan kepercayaan publik.

Penunjukan Karki sendiri lahir dari hasil dua hari negosiasi intens antara Presiden Ramchandra Paudel, Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel, serta para pemimpin protes. Keputusan tersebut diambil setelah mantan Perdana Menteri K. P. Sharma Oli mundur pada Selasa (9/9) menyusul meningkatnya tekanan publik.

Setelah gelombang protes yang berlangsung sejak awal pekan, Presiden Paudel secara resmi membubarkan parlemen dan menetapkan pemilihan umum baru pada 5 Maret 2026. Langkah ini dinilai sebagai jalan keluar politik dari krisis yang dipicu kebijakan pemerintah membatasi kebebasan berekspresi.

Meski situasi di Kathmandu mulai mereda, aparat keamanan masih berjaga ketat di sejumlah titik vital untuk mengantisipasi potensi kerusuhan lanjutan.

Usai menjenguk korban, Karki menekankan pentingnya persatuan dan dialog dalam membangun kembali kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan. Ia menyatakan bahwa kabinet transisi akan fokus pada pemulihan stabilitas dan persiapan pemilu yang adil serta transparan.

“Tragedi ini harus menjadi pelajaran bersama. Kita perlu bergerak maju dengan damai, menjaga demokrasi, dan memastikan suara rakyat tetap dihargai,” ujar Karki kepada awak media sebelum meninggalkan rumah sakit.

(Redaksi)