IMG-LOGO
Home Budaya Tari Pacu Jalur Bocah Riau Go Global: Aura Farming Rayyan Dikha Ditiru Atlet Dunia
budaya | umum

Tari Pacu Jalur Bocah Riau Go Global: Aura Farming Rayyan Dikha Ditiru Atlet Dunia

oleh VNS - 14 Juli 2025 06:42 WITA
IMG
Tari Pacu Jalur Bocah Riau, Aura Farming, Rayyan Dikha (Foto:Ist)

IDENESIA.CO - Di tengah derasnya arus tren global, budaya lokal Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Kali ini, sosok anak berusia 11 tahun asal Kuantan Singingi, Riau, Rayyan Arkan Dikha, menjadi sorotan internasional setelah videonya menampilkan tarian khas di ujung perahu Pacu Jalur viral di berbagai platform media sosial.

Rayyan, yang berperan sebagai Togak Luan atau Tukang Tari, berdiri gagah di haluan perahu sambil menari penuh gaya, mengenakan pakaian adat Teluk Belanga lengkap dengan tanjak Melayu. Gerakan tubuhnya yang tenang namun tegas seperti mengayunkan tangan ke udara, mengepalkan tinju, hingga menyapu angin mendadak menjadi simbol kepercayaan diri dan keberanian.

Uniknya, tarian itu lahir secara spontan. "Saya sendiri yang menciptakan tarian ini," ujar Rayyan kepada BBC Indonesia pada 10 Juli 2025. Aksi Rayyan menjadi bentuk ekspresi semangat sekaligus sinyal visual kepada para pendayung dan penonton lomba Pacu Jalur, lomba perahu tradisional khas Riau.

Namun lebih dari sekadar tradisi, gerakan Rayyan kini meledak sebagai tren digital. Netizen menyebutnya sebagai bentuk aura farming yakni membangun aura dominasi hanya lewat gestur sederhana. Julukan The Reaper pun disematkan kepadanya, sebagai simbol anak muda yang penuh kharisma dan tak terkalahkan.

Popularitasnya melesat sejak video tariannya viral di TikTok dan Instagram. Tagar seperti #AuraFarmingKidOnBoat dan #BoatRaceKidAura mengalir deras, menggaet jutaan penonton. Klub sepak bola ternama Paris Saint-Germain (PSG) mengunggah ulang gaya Rayyan dengan caption: “Auranya sampai ke Paris.” Tak kalah heboh, bintang NFL dan kekasih Taylor Swift, Travis Kelce, juga ikut memparodikan gaya Rayyan dalam video yang ditonton lebih dari 14 juta kali.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, pun angkat bicara memuji penampilan Rayyan. "Menjaga keseimbangan sambil menari di ujung perahu itu tidak mudah. Itu sebabnya peran ini biasanya diisi anak-anak karena lebih ringan dan lincah," ucapnya dalam sebuah penghargaan yang diserahkan khusus kepada Rayyan.

Namun di balik viralitas itu, sang ibu, Rani Ridawati, menyimpan kekhawatiran. “Awalnya saya takut dia jatuh. Tapi tim penyelamat selalu siaga,” katanya.

Atas kontribusinya mempromosikan budaya lokal, Pemerintah Provinsi Riau menetapkan Rayyan sebagai Duta Pariwisata Riau. Ia juga diundang ke Jakarta, tampil di televisi nasional, dan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi negara. Meski kini menjadi inspirasi global, Rayyan tetap merendah. Ia bahkan menyampaikan pesan sederhana kepada teman-temannya “Tetap sehat, agar bisa seperti saya.”

Cita-cita Rayyan pun tak muluk-muluk. Ia ingin menjadi polisi saat dewasa. Namun bagi banyak orang, anak kecil ini sudah menjadi “penjaga budaya” yang menginspirasi membawa Pacu Jalur dari tepian Sungai Kuantan ke panggung dunia.

Melalui gerakan tanpa kata, Rayyan membuktikan bahwa tradisi dan kebanggaan lokal bisa menjadi kekuatan global asal ditekuni dengan hati, semangat, dan karisma yang tulus.

(Redaksi)