IMG-LOGO
Home Internasional FBI Temukan Senapan Bolt-Action dalam Penyelidikan Penembakan Charlie Kirk
internasional | umum

FBI Temukan Senapan Bolt-Action dalam Penyelidikan Penembakan Charlie Kirk

oleh VNS - 14 September 2025 10:50 WITA
IMG
Monumen peringatan untuk Charlie Kirk, yang ditembak dan tewas di Utah, di kantor pusat Turning Point USA di Phoenix. Foto:Ist

IDENESIA.CO - Penyelidikan kasus penembakan aktivis konservatif Amerika Serikat, Charlie Kirk, mulai mengerucut setelah aparat menemukan senjata yang diyakini digunakan dalam aksi mematikan tersebut. Kirk, yang dikenal sebagai penulis, pembawa acara podcast, sekaligus sekutu dekat Presiden Donald Trump, tewas tertembak saat memberikan pidato di sebuah universitas di Utah pada Rabu (9/9/2025).


Melansir Reuters pada Minggu (14/9/2025), penyidik menemukan senapan laras ganda (bolt-action) berkekuatan tinggi di area hutan tak jauh dari lokasi kejadian. Pejabat FBI di Salt Lake City, Robert Bohls, mengungkapkan senjata tersebut kini sedang dianalisis di laboratorium FBI untuk mencari jejak balistik, sidik jari, maupun DNA pelaku.

“Senjata ini memiliki presisi tinggi, meskipun laju tembakannya lebih lambat dibandingkan senapan semi-otomatis. Itu sebabnya senjata seperti ini sering dipakai oleh penembak jitu atau pemburu,” jelas Bohls.

Selain senjata, penyidik juga menemukan beberapa selongsong peluru, termasuk peluru bekas di dalam bilik senapan, yang kini menjadi barang bukti penting.

Tiga pejabat penegak hukum yang enggan disebutkan namanya mengatakan kepada New York Times bahwa senjata yang disita adalah senapan Mauser model lama dengan kaliber .30-06 impor.

Amunisi jenis .30-06 sendiri sudah digunakan sejak tahun 1906, dirancang untuk tembakan jarak jauh hingga 900 meter lebih. Versi awal, M1906, menggunakan peluru 150 grain dengan dasar datar, sedangkan versi berikutnya, M1 ball cartridge berbobot 173 grain dengan desain boattail, memberikan akurasi lebih baik terutama untuk senapan mesin jarak jauh.

Fakta bahwa senjata klasik ini digunakan menimbulkan dugaan bahwa pelaku memang memiliki keterampilan teknis sekaligus pengetahuan militer atau balistik.

Sumber penyelidikan kepada Reuters menyebut adanya ukiran pada beberapa butir amunisi yang ditemukan. Makna dari ukiran tersebut masih dalam proses analisis, namun diyakini bisa memberi petunjuk mengenai motif atau identitas pelaku.

Sejumlah analis menilai aksi ini bukanlah spontanitas, melainkan serangan yang direncanakan dengan detail.

Brad Garrett, pensiunan agen FBI, menilai tindakan pelaku membuang senjata di jalur pelarian adalah bukti perencanaan matang.

“Pelaku kemungkinan tidak ingin terlihat membawa senjata saat berlari atau bergerak di sekitar lokasi. Itu menandakan tingkat perencanaan yang tinggi,” ujarnya kepada ABC News.

Polisi sebelumnya juga merilis rekaman CCTV yang memperlihatkan sosok tersangka memanjat atap gedung, menyeberang jalan, lalu masuk ke area hutan lokasi di mana senjata pembunuh akhirnya ditemukan.

Kematian Charlie Kirk, tokoh muda konservatif yang berpengaruh dalam menggalang dukungan Partai Republik di kalangan Gen-Z dan milenial, mengguncang dunia politik AS. Dukungan serta spekulasi pun bermunculan, terutama terkait kemungkinan motif politik di balik aksi penembakan tersebut.

Hingga kini, FBI masih menelusuri identitas tersangka dan motif pasti di balik pembunuhan yang menewaskan salah satu tokoh paling vokal pendukung Donald Trump itu.

(Redaksi)