IMG-LOGO
Home Internasional Kacau di Langit Amerika! Penutupan Pemerintah AS Picu 1.400 Penerbangan Batal dan 6.000 Tertunda
internasional | umum

Kacau di Langit Amerika! Penutupan Pemerintah AS Picu 1.400 Penerbangan Batal dan 6.000 Tertunda

oleh VNS - 09 November 2025 09:38 WITA
IMG
Penutupan pemerintah federal Amerika Serikat yang memasuki hari ke-39 pada Sabtu (8/11/2025) telah menimbulkan gangguan signifikan pada sektor penerbangan. foto: Ist

IDENESIA.CO - Penutupan pemerintah federal Amerika Serikat yang telah memasuki hari ke-39 pada Sabtu (8/11/2025) menimbulkan dampak serius di sektor penerbangan. Lebih dari 1.400 penerbangan dibatalkan dan hampir 6.000 lainnya tertunda di seluruh negeri, menandai salah satu gangguan terbesar dalam sejarah penerbangan sipil AS akibat kebuntuan politik.

Data pelacak penerbangan FlightAware menunjukkan penurunan tipis dibanding sehari sebelumnya yang mencatat lebih dari 7.000 penundaan.

 Namun, angka tersebut tetap menimbulkan kekacauan besar di bandara-bandara utama Amerika Serikat, terutama menjelang musim liburan akhir tahun.

Badan Penerbangan Federal (FAA) menyatakan telah mengurangi kapasitas penerbangan hingga 10 persen di 40 bandara tersibuk. Langkah itu diambil menyusul meningkatnya laporan kelelahan dari pengendali lalu lintas udara yang bekerja tanpa bayaran selama penutupan pemerintah berlangsung.

“Kami perlu memastikan keselamatan penerbangan tetap terjaga karena pengendali lalu lintas udara telah bekerja terlalu keras selama penutupan,” ujar FAA dalam pernyataannya.

Menurut rencana FAA, pengurangan dilakukan bertahap, mulai dari 4 persen pada 7 November, naik menjadi 6 persen pada 11 November, 8 persen pada 13 November, dan mencapai pengurangan penuh 10 persen pada 14 November.

Gangguan di Bandara Besar

Bandara internasional di New Jersey, Illinois, dan Carolina Utara menjadi yang paling terdampak.
Di Bandara Newark Liberty, waktu tunggu kedatangan mencapai rata-rata lebih dari empat jam, sedangkan keberangkatan tertunda sekitar 1,5 jam.

Bandara Chicago O’Hare dan Charlotte/Douglas juga mencatat pembatalan tertinggi sepanjang akhir pekan.

Beberapa bandara besar lain, termasuk JFK, Atlanta Hartsfield-Jackson, dan LaGuardia, juga mengalami waktu tunggu antara satu hingga tiga jam. Bahkan, jet pribadi turut terdampak akibat pembatasan ruang udara.

Menteri Transportasi AS, Duffy, menjelaskan alasan pembatasan tersebut.

“Kami mengurangi volume di bandara dengan lalu lintas tinggi agar petugas kontrol lalu lintas dapat fokus pada penerbangan komersial. Itu langkah wajar demi keselamatan,” tegasnya.

Pegawai Federal Tanpa Gaji

Lebih dari 1,4 juta pegawai federal terkena dampak langsung penutupan pemerintah, termasuk 64.000 agen Badan Keamanan Transportasi (TSA). Banyak di antara mereka tidak masuk kerja karena kelelahan, sakit, atau harus mencari pekerjaan sampingan demi bertahan hidup.

Kondisi ini memengaruhi efisiensi kerja di lapangan. Data penutupan pemerintah pada 2018 mencatat, hingga 10 persen staf TSA memilih tidak bekerja selama periode tanpa bayaran.

Krisis Politik dan Dampak Ekonomi

Penutupan pemerintah kali ini dimulai pada 1 Oktober 2025, menjadikannya yang terpanjang dalam sejarah AS. Hingga kini, Partai Republik dan Demokrat masih gagal mencapai kesepakatan untuk membuka kembali pemerintahan.

Para senator tetap berada di Washington selama akhir pekan untuk melanjutkan negosiasi bipartisan, namun belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan berarti.

Maskapai besar, termasuk American Airlines, mendesak para pemimpin politik segera menyelesaikan kebuntuan ini.

“Para pemimpin di Washington harus segera mencapai resolusi agar keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap terjaga,” tulis American Airlines dalam pernyataannya.

Ancaman Menjelang Musim Liburan

Para pengamat memperingatkan bahwa gangguan penerbangan berpotensi semakin parah menjelang liburan Thanksgiving pada 27 November, salah satu masa perjalanan tersibuk di Amerika Serikat.

Maskapai, pengendali lalu lintas udara, dan otoritas bandara kini berupaya menata jadwal ulang agar penumpang tidak semakin terdampak.

Penutupan pemerintah yang berkepanjangan ini tidak hanya mengguncang sektor penerbangan, tetapi juga memperlihatkan dampak nyata kebuntuan politik terhadap ekonomi dan kehidupan masyarakat Amerika.

(Redaksi)