IMG-LOGO
Home Nasional Misi Menaklukkan Sejarah, Timnas U-17 Indonesia Lawan Korea Utara di Perempat Final
nasional | umum

Misi Menaklukkan Sejarah, Timnas U-17 Indonesia Lawan Korea Utara di Perempat Final

oleh VNS - 13 April 2025 15:34 WITA
IMG
Timnas U17 Indonesia saat mengalahkan Afghanistan pada matchday ketiga Grup C Piala Asia U17 2025, Jumat (11/4/2025). dokumentasi: AFC

IDENESIA.CO - Timnas U-17 Indonesia bersiap menghadapi laga penuh tekanan sekaligus bersejarah saat meladeni Korea Utara di perempat final Piala Asia U-17 2025, Senin (14/4) malam WIB.

Pertandingan ini bukan hanya soal taktik dan strategi, tapi juga pertaruhan mental dan kepercayaan diri generasi muda Garuda.

Pelatih Nova Arianto menegaskan, laga ini akan menjadi ajang pembuktian ketangguhan mental pemain.

Ia menyebut Korea Utara sebagai tim yang komplet dan sarat pengalaman, namun tetap yakin anak asuhnya mampu bersaing dan menciptakan kejutan.

“Yang saya ingin lihat adalah mental. Karena sekarang mereka adalah pemain Piala Dunia, dan sudah seharusnya bermain dengan karakter dan keyakinan,” tegas Nova, merujuk pada keberhasilan Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17.

Korea Utara memang lawan tangguh. Tim berjuluk Chollima Junior ini telah dua kali meraih gelar juara di ajang Piala Asia U-17 dan selalu tampil konsisten di tingkat benua.

Namun, Nova menyebut keberhasilan Indonesia menjadi juara Grup C adalah modal yang cukup kuat untuk membangun kepercayaan diri.

“Tim ini punya kualitas individu, etos kerja, dan disiplin luar biasa. Tapi kami juga punya kekuatan kami sendiri. Sekarang soal bagaimana kami bisa tampil maksimal dan menunjukkan karakter Indonesia,” ucap Nova.

Laga ini menjadi momentum krusial untuk memecahkan rekor sejarah.

Prestasi terbaik Indonesia di ajang ini hanyalah peringkat keempat pada 1990.

Kini, setelah 35 tahun, asa untuk melampaui pencapaian itu terbuka lebar.

Untuk memastikan kesiapan tim, evaluasi teknis dilakukan setelah laga terakhir melawan Afghanistan.

Nova menyoroti lambatnya pengambilan keputusan dan akurasi umpan pemain, yang jadi perhatian utama dalam latihan terakhir sebelum laga.

“Keputusan kapan menembak, kapan mengoper—itu masih jadi PR. Tapi kami sudah evaluasi dan akan perbaiki dalam dua hari ini,” jelas Nova.

Keunggulan recovery satu hari dibanding Korea Utara juga menjadi nilai plus bagi Garuda Muda.

Meski demikian, Nova menolak berpuas diri. Ia menyebut pemulihan fisik hanyalah satu aspek kecil dalam turnamen seperti ini. Mental, menurutnya, tetap jadi kunci utama.

Dengan sistem gugur tanpa tambahan waktu di babak perempat final, adu penalti menjadi kemungkinan besar jika skor imbang hingga akhir laga. Nova memastikan timnya sudah bersiap jika skenario tersebut harus dijalani.

"Kami sudah latih penalti dan akan terus kami asah sampai hari pertandingan. Semua kemungkinan sudah kami pikirkan,” katanya.

Kini, segalanya berpulang pada performa di lapangan. Timnas U-17 Indonesia membawa harapan besar dari publik tanah air, bukan hanya untuk menang, tetapi untuk membuka bab baru dalam sejarah sepak bola usia muda Indonesia.

(Redaksi)