IDENESIA.CO - Presiden Prabowo Subianto memulai lawatan strategis ke Timur Tengah dengan kunjungan kenegaraan ke Doha, Qatar, Sabtu (12/4), sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama bilateral menjelang peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Qatar pada 2026.
Tiba di Bandara Internasional Hammad sekitar pukul 21.15 waktu setempat, Prabowo disambut oleh Menteri Kebudayaan Qatar Sheikh Abdulrahman bin Hamad Al-Thani, serta jajaran perwakilan diplomatik RI di Doha.
Rombongan Presiden disambut secara militer dengan kehormatan pasukan Qatar Amiri Guard. Dalam kunjungannya, Presiden dijadwalkan bertemu langsung dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani, dalam pertemuan yang akan berlangsung di Istana Amiri Diwan.
Agenda pertemuan akan membahas berbagai isu kerja sama strategis termasuk investasi, energi, dan kerja sama pendidikan serta olahraga.
Kunjungan ini dinilai krusial dalam konteks geopolitik dan ekonomi regional, mengingat posisi Qatar sebagai mitra penting Indonesia di kawasan Teluk.
Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya turut mendampingi Prabowo dalam lawatan ini.
Keduanya dijadwalkan terlibat dalam sejumlah pertemuan teknis lanjutan guna memperkuat hasil diplomasi tingkat tinggi tersebut.
Kedatangan Prabowo di Doha juga disambut penuh antusias oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di negeri Teluk tersebut.
Sejumlah perwakilan diaspora, pelajar, hingga komunitas olahraga menyambut langsung Presiden Prabowo, yang tengah menjalani rangkaian kunjungan kerja di Timur Tengah.
Ketua Perhimpunan Masyarakat Indonesia di Qatar (PERMIQA), Syahrial Sawadjur, mengungkapkan rasa haru dan kebanggaannya dapat berjabat tangan langsung dengan Presiden Prabowo.
"Pertama kali ketika beliau masuk di lobi kayaknya biasa saja, tapi ketika saya melihat beliau menyalami semua orang, ini adalah momen yang sangat spesial bagaimana saya mendapat kesempatan untuk berjabat tangan dengan pemimpin tertinggi di republik ini," ujar Syahrial dalam keterangan tertulis dari BPMI.
Ia pun menyampaikan doa agar Prabowo selalu diberikan kesehatan. Tidak hanya itu, ia juga berharap kunjungan Prabowo dapat memperkuat hubungan Indonesia dan Qatar, terlebih menjelang peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 2026 mendatang.
"Saya berharap pertama Bapak Presiden semoga selalu sehat dan kedatangan beliau ke Qatar juga akan memberikan dampak positif bagi kemajuan hubungan antara Indonesia dan Qatar," imbuhnya.
Sambutan hangat juga datang dari kalangan komunitas olahraga. Ketua Indonesian Football Association in Qatar (IFQ), Vidi Viciyandrie, menyatakan kebanggaannya bisa bertemu langsung dengan Presiden.
"Kita sangat senang sekali. Dan kita sebagai masyarakat tentu menyambut dengan antusias kedatangan beliau. Semoga beliau selalu diberikan kesehatan," kata Vidi.
Ia berharap, kehadiran Prabowo juga memberikan semangat dan dukungan bagi perkembangan sepak bola nasional, terutama menjelang Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Qatar pada November mendatang.
"Saya berharap dengan kepemimpinan Pak Prabowo ini, Sepak Bola Indonesia semakin maju. Dan tentunya November ini, insyaallah akan ada Piala Dunia usia 17 yang akan ada di Qatar dan Indonesia sudah qualified. Jadi kita tunggu support-nya dari pemerintah," ujarnya. Sementara itu, semangat serupa turut dirasakan para mahasiswa dan pelajar Indonesia yang berdomisili di Qatar.
Najla, salah satu pelajar Indonesia di Qatar, bersama dua rekannya, Rifky dan Amalia, turut menyambut Presiden Prabowo di hotel. Menurut mereka, kesempatan langka ini menjadi momen tak terlupakan. "It could be our one time experience in life," ungkapnya.
Ketiganya juga berharap kunjungan Prabowo dapat menjadi penyemangat bagi mahasiswa Indonesia di Qatar.
"Semoga dengan kehadirannya Bapak di Qatar ini bisa menjadi motivasi untuk kami-kami mahasiswa Indonesia yang tinggal di Qatar dan untuk terus bisa berprestasi dan mengharumkan nama bangsa Indonesia," tutup Rifky.
Kunjungan Presiden ke Qatar menjadi bagian dari lawatan kerja maraton ke sejumlah negara di kawasan, dalam upaya mempererat kerja sama bilateral dan peran diplomatik Indonesia di kancah global. (Redaksi)