IDENESIA.CO - Sejumlah negara Arab dan negara mayoritas Muslim, termasuk Indonesia, menyampaikan dukungan terhadap usulan Presiden Donald J. Trump terkait gencatan senjata di Jalur Gaza. Dukungan tersebut tertuang dalam pernyataan bersama (joint statement) yang dirilis pada Senin (28/9/2025) sebagai hasil pertemuan para Menteri Luar Negeri Yordania, Uni Emirat Arab, Indonesia, Turki, Arab Saudi, Qatar, dan Mesir.Amerika Serikat
Dalam pernyataan itu, para menteri menegaskan apresiasi mereka terhadap kepemimpinan Presiden Trump dan upayanya yang dinilai tulus untuk mengakhiri konflik di Gaza.
“Menyambut baik kepemimpinan Presiden Donald J. Trump dan upaya tulusnya untuk mengakhiri perang di Gaza, serta menegaskan keyakinan mereka atas kemampuannya menemukan jalan menuju perdamaian,” demikian bunyi salah satu kutipan pernyataan tersebut yang dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri RI.
Usulan Trump yang mendapat sambutan positif itu memuat 20 poin rencana perdamaian, di antaranya pengembalian sandera hidup dan jenazah, penarikan pasukan Israel, pembentukan pemerintahan sementara untuk mengawasi Gaza, hingga jaminan mencegah penggusuran rakyat Palestina. Presiden AS tersebut juga menyatakan tidak akan mengizinkan aneksasi Tepi Barat.
Pernyataan bersama negara-negara Arab serta Indonesia terkait usulan Trump dikutip situs Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Para Menteri Luar Negeri Kerajaan Hashemite Yordania, Uni Emirat Arab, Republik Indonesia, Republik Islam Pakistan, Republik Turki, Kerajaan Arab Saudi, Negara Qatar, dan Republik Arab Mesir menyambut baik kepemimpinan Presiden Donald J. Trump dan upaya tulusnya untuk mengakhiri perang di Gaza, serta menegaskan keyakinan mereka atas kemampuannya menemukan jalan menuju perdamaian.
Mereka menekankan pentingnya kemitraan dengan Amerika Serikat dalam mengamankan perdamaian di kawasan.
Sejalan dengan itu, para menteri menyambut baik pengumuman Presiden Trump mengenai usulan dia untuk mengakhiri perang, membangun kembali Gaza, mencegah penggusuran rakyat Palestina, dan memajukan perdamaian yang komprehensif, serta pengumumannya bahwa ia tidak akan mengizinkan aneksasi Tepi Barat.
Para menteri menegaskan kesiapan mereka untuk terlibat secara positif dan konstruktif dengan Amerika Serikat dan para pihak guna menyelesaikan perjanjian dan memastikan pelaksanaannya, dengan cara yang menjamin perdamaian, keamanan, dan stabilitas bagi rakyat di kawasan tersebut.
Mereka menegaskan kembali komitmen bersama untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat guna mengakhiri perang di Gaza melalui kesepakatan komprehensif yang menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan yang cukup dan tak terbatas ke Gaza, tidak ada pemindahan warga Palestina, pembebasan sandera, mekanisme keamanan yang menjamin keamanan semua pihak, mengarah pada penarikan mundur Israel, membangun kembali Gaza dan menciptakan jalan perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara, yang mana Gaza terintegrasi sepenuhnya dengan Tepi Barat dalam negara Palestina sesuai dengan hukum internasional sebagai kunci untuk mencapai stabilitas dan keamanan regional.
(Redaksi)