IMG-LOGO
Home Nasional Folder Air Hitam Disulap Jadi Kolam Multifungsi, Samarinda Adopsi Konsep Bandung
nasional | umum

Folder Air Hitam Disulap Jadi Kolam Multifungsi, Samarinda Adopsi Konsep Bandung

oleh VNS - 11 Juni 2025 11:33 WITA
IMG
Revitalisasi folder air hitam yang sedang dikerjakan Pemkot Samarinda (Istimewa)

IDENESIA.CO - Bukan sekadar solusi banjir, Folder Air Hitam di Jalan A Wahab Syahranie kini diproyeksikan menjadi wajah baru ruang kota Samarinda.

Upaya revitalisasi yang tengah berjalan menjanjikan lebih dari peningkatan daya tampung air lokasi ini diarahkan menjadi ruang publik yang hidup dan terintegrasi dengan kebutuhan warga kota.

Luasnya sekitar 4 hektare, Folder Air Hitam awalnya berfungsi sebagai polder penampung air hujan, menahan limpasan agar tidak membanjiri kawasan padat kota. Namun, konstruksi awalnya yang hanya berupa tanah galian dengan penahan beton sederhana tak lagi memadai menghadapi beban air yang semakin besar, terutama saat hujan intens.

“Ketika kami lakukan penggalian lebih dalam, tanggulnya justru melorot. Ini menunjukkan bahwa struktur dasarnya memang tidak dirancang untuk daya tampung optimal,” ujar Hendra Kusuma, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Samarinda, Rabu (11/6/2025).

Pemerintah kini membangun sheet pile di sekeliling kolam untuk memperkuat dinding folder. Targetnya, kolam bisa didalami hingga 4 meter agar dapat menampung lebih banyak air dan menekan risiko banjir di kawasan sekitarnya.

Namun, lebih dari fungsi teknis, Dinas PUPR juga menyusun rencana menjadikan kawasan ini sebagai ruang publik multifungsi. Mengadaptasi konsep Kolam Andir di Bandung, Folder Air Hitam digagas menjadi ruang kota yang bisa diakses warga, bentuk kecil tapi dalam, fungsional namun estetik.

“Kami ingin ruang ini punya manfaat ganda, sebagai infrastruktur pengendali banjir dan ruang terbuka yang ramah warga,” jelas Hendra.

Proyek revitalisasi ini menelan anggaran Rp12 miliar tahun ini, bagian dari perencanaan besar senilai Rp60 miliar yang dirancang sejak 2023.

 Fokus awal adalah memperbaiki titik-titik rawan longsor dan memperkuat struktur utama sebelum pembangunan fasilitas pendukung dilakukan bertahap.

Dengan pendekatan yang menggabungkan fungsi teknis dan sosial, Folder Air Hitam berpotensi menjadi contoh pengelolaan infrastruktur berbasis kebutuhan kota dan kenyamanan warga. Samarinda pun perlahan menuju kota yang tak hanya bebas banjir, tapi juga lebih estetik.

"Yang penting sekarang titik-titik krusial yang rawan longsor mulai kami perbaiki dulu sisanya akan dilanjutkan bertahap di anggaran berikutnya," pungkasnya.

(Redaksi)