IMG-LOGO
Home Iptek Ilmuwan Umumkan Kehadiran Bulan Baru di Uranus, Lebih Dekat dari Orbit Bulan ke Bumi
iptek | umum

Ilmuwan Umumkan Kehadiran Bulan Baru di Uranus, Lebih Dekat dari Orbit Bulan ke Bumi

oleh VNS - 23 September 2025 12:54 WITA
IMG
Citra Webb/NIRCam ini menunjukkan S/2025 U1 serta 13 dari 28 bulan lain yang diketahui mengorbit Uranus. Foto:Ist

IDENESIA.CO - Sekelompok astronom berhasil mengungkap penemuan menakjubkan di Tata Surya. Sebuah bulan mungil yang diberi nama sementara S/2025 U1 terdeteksi mengorbit planet Uranus, menambah daftar satelit alami planet ketujuh dari Matahari tersebut menjadi 29 bulan.


Bulan baru ini memiliki diameter hanya sekitar 10 kilometer, menjadikannya objek yang sangat kecil dan redup sehingga luput dari pengamatan Voyager 2 saat melintasi Uranus pada tahun 1986. Penemuan terbaru ini dimungkinkan berkat kecanggihan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA, yang mampu menangkap cahaya inframerah dari objek sangat redup dan jauh.

Tim astronom dari Southwest Research Institute (SwRI), Colorado, menggunakan Kamera Inframerah Dekat (NIRCam) JWST untuk melakukan serangkaian pengamatan. Mereka mengambil sepuluh eksposur dengan durasi total 40 menit, yang akhirnya menghasilkan citra jelas dari S/2025 U1.

Menurut analisis awal, S/2025 U1 mengorbit Uranus pada jarak sekitar 56.000 km dari pusat planet. Jika dibandingkan, jarak ini jauh lebih dekat ketimbang orbit Bulan terhadap Bumi yang mencapai 384.400 km. Para peneliti meyakini bulan mungil ini terbentuk langsung di posisi orbitnya saat ini, bukan hasil tangkapan gravitasi.

Sesuai tradisi, sebagian besar bulan Uranus diberi nama berdasarkan karakter dalam karya William Shakespeare. Namun, nama resmi untuk S/2025 U1 masih menunggu keputusan Persatuan Astronomi Internasional (IAU).

Matthew Tiscareno, peneliti dari SETI Institute, menegaskan bahwa temuan ini membuka babak baru dalam pemahaman sistem Uranus.

“Tidak ada planet lain yang memiliki bulan sebanyak Uranus. Hubungan kompleks mereka dengan cincin planet ini mengisyaratkan sejarah kacau yang mengaburkan batas antara sistem cincin dan sistem bulan,” ujarnya dikutip dari Space, Senin (22/9/2025).

Tiscareno juga menambahkan bahwa S/2025 U1 lebih kecil dan redup dibandingkan bulan-bulan bagian dalam Uranus yang sudah dikenal sebelumnya.

“Bulan ini menyimpan lebih banyak kompleksitas yang perlu diungkap,” katanya.

Dengan teknologi observasi mutakhir JWST, para astronom optimistis penemuan bulan-bulan baru lain di Uranus maupun planet luar Tata Surya bukan hal yang mustahil dalam waktu dekat.

(Redaksi)