IMG-LOGO
Home Internasional Pidato Prabowo di Sidang PBB: Kecam Kekerasan di Gaza, Serukan Perdamaian Dunia
internasional | umum

Pidato Prabowo di Sidang PBB: Kecam Kekerasan di Gaza, Serukan Perdamaian Dunia

oleh VNS - 23 September 2025 07:37 WITA
IMG
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato dalam rapat Perserikatan Bangsa-bangsa di New York City, AS, (22/9/2025). Foto:Ist

IDENESIA.CO - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tampil di forum internasional dengan menyampaikan pidato penuh makna dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, di Markas Besar PBB, New York, Senin (22/9/2025) waktu setempat.


Dalam pidatonya, Prabowo menekankan kembali dukungan Indonesia pada solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan utama menyelesaikan konflik panjang Palestina-Israel. Ia mengutuk keras kekerasan di Gaza yang menimbulkan ribuan korban jiwa, terutama perempuan dan anak-anak, serta menyerukan dunia agar segera mengakhiri tragedi kemanusiaan tersebut.

"Yang Mulia Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron; Yang Mulia Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi selaku ketua bersama pertemuan terhormat ini; serta Para Perwakilan Terhormat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Izinkan saya menyampaikan apresiasi terdalam dan penghormatan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinannya dalam menyelenggarakan pertemuan penting ini.

Dengan hati yang berat, kita mengingat kembali tragedi tak tertahankan yang masih berlangsung di Gaza: ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, kelaparan mengancam, dan bencana kemanusiaan tengah berlangsung di depan mata kita. Kita mengecam segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

Oleh karena itu, hari ini dengan penuh martabat kita berkumpul untuk mengambil tanggung jawab sejarah kita. Tanggung jawab ini bukan hanya menyangkut nasib Palestina, tetapi juga masa depan Israel, serta kredibilitas PBB itu sendiri.

Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya pada Solusi Dua Negara (Two-State Solution) dalam penyelesaian masalah Palestina. Hanya Solusi Dua Negara yang akan membawa perdamaian.

Kita harus menjamin berdirinya negara Palestina, namun Indonesia juga menegaskan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan negara Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan mendukung semua jaminan bagi keamanan Israel.

Deklarasi New York telah memberikan jalur damai dan adil menuju perdamaian. Kenegaraan harus berarti perdamaian, pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Perdamaian itu harus nyata bagi semua pihak, bagi semua pihak yang terlibat.

Yang Mulia, kami memberikan penghargaan kepada negara-negara terdepan di dunia yang telah mengambil langkah prinsipil ini: Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara besar lainnya telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar. Pengakuan atas Negara Palestina adalah langkah yang benar di sisi sejarah yang benar.

Kepada mereka yang belum bertindak, kami katakan: sejarah tidak akan berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza, mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, mengatasi rasa takut, mengatasi kecurigaan. Kita harus mewujudkan perdamaian yang diperlukan bagi keluarga umat manusia.

Indonesia siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.

Terima kasih banyak. Perdamaian, perdamaian sekarang, perdamaian segera. Kita butuh perdamaian. Terima kasih banyak."

Pidato Prabowo sempat terganggu ketika mikrofon utamanya dimatikan pada menit ke-6. Namun, pihak Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan aturan resmi PBB yang membatasi pidato tiap negara maksimal 5 menit.

Direktur Informasi dan Media Kemlu, Hartyo Harkomoyo, menjelaskan bahwa meski mic dimatikan, suara Prabowo tetap terdengar jelas oleh seluruh delegasi di ruang sidang.

Kehadiran Prabowo di forum internasional ini menandai momen penting bagi diplomasi Indonesia. Dukungan terhadap Palestina ditegaskan bersamaan dengan komitmen menjaga keamanan Israel dalam kerangka solusi dua negara. Indonesia juga menunjukkan kesediaannya untuk berperan aktif mengirim pasukan perdamaian di wilayah konflik.

Pidato tersebut mempertegas posisi Indonesia sebagai negara demokrasi besar dan populasi Muslim terbesar di dunia, yang konsisten menyuarakan keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian di panggung global.

(Redaksi)