internasional | umum
Miss International Queen 2025 Diwarnai Drama, Gestur Wakil Malaysia dan Indonesia Tuai Sanjungan
Miss Malaysia dan Miss Indonesia, memberikan ucapan selamat yang pertama kepada pemenang Miss International Queen 2025, Midori Monet, di ajang Miss International Queen 2025 di Thailand. Foto:Ist
IDENESIA.CO - Ajang kecantikan tahunan bagi perempuan transgender, Miss International Queen 2025, resmi digelar di Pattaya, Chonburi, Thailand, pada Sabtu (20/9/2025). Tahun ini, mahkota Miss International Queen berhasil dibawa pulang oleh wakil Amerika Serikat, Midori Monet, yang dinobatkan sebagai pemenang utama.
Namun, momen kemenangan Monet sempat diwarnai kejadian yang menjadi sorotan publik. Sesaat setelah pengumuman, mayoritas kontestan justru lebih dulu menghampiri dan memberi selamat kepada runner-up asal Kuba, Olivia Loren, sementara Monet tampak berdiri sendirian di tengah panggung.
Situasi ini memunculkan spekulasi di media sosial, sebagian menilai hal tersebut mungkin sekadar bagian dari etika kontes kecantikan, di mana ucapan selamat sering kali diberikan kepada runner-up lebih dahulu. Meski begitu, sorotan publik justru tertuju pada sikap elegan dua kontestan Asia Tenggara wakil Malaysia, Khloe Ambrose, dan wakil Indonesia, Kaycia Lee.
Keduanya menjadi orang pertama yang menghampiri Monet dan mengucapkan selamat secara langsung atas kemenangannya. Video yang memperlihatkan momen penuh sportivitas itu viral di TikTok, ditonton lebih dari 10 juta kali, dan menuai banjir pujian dari warganet. Banyak yang menilai tindakan Ambrose dan Lee menunjukkan sikap anggun, menghormati hasil kompetisi, sekaligus mencerminkan sportivitas sejati.
Monet sendiri sempat mengunggah Instagram Story yang berisi ucapan terima kasih khusus kepada Khloe Ambrose atas dukungan dan penghargaan yang ditunjukkan.
Di sisi lain, ajang Miss International Queen 2025 juga diwarnai drama pasca-penobatan. Runner-up asal Kuba, Olivia Loren, dalam wawancara usai kompetisi menyampaikan komentar yang menuai kontroversi. Ia menyebut bahwa kompetisi tahun ini melampaui kecantikan dan mengaku sempat dirundung selama masa karantina karena dianggap masih memiliki ciri-ciri laki-laki.
Ketika ditanya soal kemenangan Monet, Loren menjawab dengan nada ragu,
“Pihak penyelenggara akan memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan jika itu yang mereka pilih.” Pernyataan tersebut dikritik banyak pihak karena dianggap meremehkan pemenang.
Tak lama kemudian, Loren menyampaikan permintaan maaf terbuka. Ia mengaku sudah membicarakan hal itu langsung dengan Monet dan peserta lain.
“Mengenai penyebutan wakil USA dan Vietnam, saya menyadari tidak tepat berbicara di depan umum sebelum berdiskusi dengan mereka. Sejak itu, kami sudah berdialog terbuka dan menyelesaikan masalah dengan penuh pengertian,” ujarnya.
Loren menegaskan bahwa dirinya menghormati Monet serta seluruh peserta Miss International Queen 2025, sekaligus mengapresiasi pengalaman berharga yang diperoleh dari ajang internasional ini.
Dengan berakhirnya kontroversi tersebut, momen Miss International Queen 2025 tetap dikenang publik bukan hanya karena kemenangan Monet, tetapi juga karena sikap sportivitas Khloe Ambrose dan Kaycia Lee, yang berhasil mencuri perhatian dunia dengan elegansi dan ketulusan mereka.
(Redaksi)