IMG-LOGO
Home Nasional Stimulus Ekonomi 2025: Prabowo Kucurkan Rp30 Triliun bagi 140 Juta Warga Penerima BLT
nasional | umum

Stimulus Ekonomi 2025: Prabowo Kucurkan Rp30 Triliun bagi 140 Juta Warga Penerima BLT

oleh VNS - 17 Oktober 2025 13:34 WITA
IMG
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan anggaran untuk penambahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) berjumlah Rp30 Triliun. foto: Disway.id

 IDENESIA.CO - Pemerintah kembali meluncurkan paket stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan fiskal dan dinamika global. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan dua program utama: penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kesejahteraan rakyat dan program pemagangan bagi lulusan perguruan tinggi.

“Pada sore hari ini, saya diminta oleh Bapak Presiden untuk mengumumkan paket ekonomi. Kita dapat hadir dalam pemberian bantuan langsung tunai kesejahteraan rakyat dan program pemagangan lulusan perguruan tinggi,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Cabang Pos Indonesia, Cikini, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

BLT Tambahan untuk 35 Juta Keluarga

Airlangga menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto secara khusus meminta agar nilai dan cakupan BLT ditambah menjelang akhir tahun.
Kebijakan ini diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga serta memastikan masyarakat kecil tetap terlindungi dari tekanan inflasi.

“Presiden meminta agar BLT ditambah, sehingga rakyat kembali menerima BLT dalam rentang Oktober hingga Desember 2025,” ungkapnya.

Pemerintah mencatat, sebanyak 35.046.783 keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima BLT tambahan tersebut.

Jumlah ini lebih tinggi dari program sebelumnya dan diperkirakan dapat menjangkau sekitar 140 juta jiwa, jika dihitung rata-rata empat anggota per keluarga.

“Desil penerimanya mencakup kelompok satu sampai empat, berdasarkan data sosial dari Sensus Ekonomi Nasional,” jelas Airlangga.

Di Luar BLT Reguler Kemensos

Airlangga menegaskan, BLT tambahan ini tidak menggantikan program bantuan reguler yang sudah berjalan melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
“Tambahan BLT ini di luar BLT reguler yang disalurkan melalui Kemensos setiap bulan kepada 20,88 juta keluarga penerima manfaat melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan juga bantuan sembako,” katanya.

Dengan demikian, sebagian masyarakat akan menerima dua jenis bantuan: BLT reguler Kemensos dan BLT tambahan dari paket stimulus baru.

Penyaluran Bertahap Lewat Himbara dan PT Pos

Untuk memastikan ketepatan sasaran dan kelancaran distribusi, pemerintah melibatkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia dalam proses penyaluran.
Airlangga menyebut, total penerima akan dibagi dalam dua kelompok besar.

“Penyalurannya dilakukan segera melalui Himbara, untuk 18,3 juta KPM, dan ini akan langsung diberikan mulai minggu depan,” jelasnya.
“Sementara 17,2 juta KPM lainnya akan disalurkan melalui PT Pos, yang siap mulai menyalurkan bantuan mulai hari Senin nanti,” tambahnya.

Penyaluran dilakukan bertahap agar sistem distribusi lebih terkendali dan menghindari penumpukan penerima di lapangan.

Dukungan untuk Lulusan Baru

Selain BLT, pemerintah juga menyiapkan program pemagangan bagi lulusan perguruan tinggi.
Program ini dirancang untuk membantu transisi lulusan baru memasuki dunia kerja sekaligus memperkuat daya saing tenaga kerja nasional.

Meski Airlangga belum memaparkan detail teknis program tersebut, ia menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi yang diarahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Pemerintah ingin memastikan bahwa generasi muda memiliki ruang untuk belajar dan beradaptasi dengan dunia kerja, sembari masyarakat kecil tetap terlindungi dari gejolak ekonomi,” ujarnya.

Langkah Menjaga Daya Beli dan Pertumbuhan

Kebijakan stimulus ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat menjelang akhir tahun, sekaligus menopang laju pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2025.

Menurut Airlangga, kombinasi antara bantuan sosial dan peningkatan keterampilan tenaga kerja menjadi strategi kunci menghadapi tantangan ekonomi global.

“Dengan kebijakan ini, pemerintah berupaya memastikan pertumbuhan ekonomi tetap inklusif dan berpihak kepada rakyat kecil,” tutupnya.

Kategori Masyarakat Desil 1 – Desil 4

DESIL adalah pembagian kelompok masyarakat berdasarkan tingkat kesejahteraan, dimulai dari yang paling miskin hingga paling sejahtera. DESIL terbagi menjadi 10 tingkat, dengan rincian sebagai berikut:

1. Desil 1: Sangat Miskin

2. Desil 2: Miskin

3. Desil 3: Hampir Miskin

4. Desil 4: Rentan Miskin

5. Desil 5: Pas-pasan

6–10: Menengah ke atas (tidak diprioritaskan untuk bansos)

Kelompok dengan Desil 1 sampai 4 adalah prioritas utama penerima semua jenis bantuan sosial, seperti:

1.       Program Keluarga Harapan (PKH)

2.       Program Sembako (BPNT)

3.       Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK)

4.       Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI)

5.       Bansos lain dari Kemensos

Sementara itu, Desil 5 masih dapat menerima sebagian bantuan, namun sifatnya terbatas dan selektif berdasarkan asesmen.

(Redaksi)