IMG-LOGO
Home Travel Direktur RS Indonesia Gugur Bersama Keluarga, Dunia Kembali Saksikan Kebiadaban Israel di Gaza
travel | umum

Direktur RS Indonesia Gugur Bersama Keluarga, Dunia Kembali Saksikan Kebiadaban Israel di Gaza

oleh VNS - 03 Juli 2025 03:13 WITA
IMG
Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang dipimpin oleh Direktur Marwan Al Sultan yang meninggal pada Selasa (2/7/2025) (Istimewa)

IDENESIA.CO - Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Marwan al-Sultan, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam kawasan permukiman di barat daya Kota Gaza. Istri dan anak-anaknya juga ikut menjadi korban dalam serangan brutal tersebut. Tragedi ini menambah daftar panjang pekerja medis yang dibantai dalam agresi militer Zionis yang tak kunjung henti.

Melansir laporan Al Jazeera, serangan udara Israel pada Selasa (2/7) pagi waktu setempat menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Gaza, menewaskan Marwan al-Sultan beserta keluarganya.

Marwan Al-Sultan dikenal sebagai tokoh medis penting sekaligus sumber informasi utama tentang kondisi kemanusiaan di bagian utara Jalur Gaza, yang kini terkepung total oleh militer Israel.

Selama berbulan-bulan terakhir,Marwan al-Sultan aktif menyuarakan kondisi rumah sakit dan menyerukan perlindungan terhadap tenaga kesehatan. Ia berkali-kali meminta masyarakat internasional untuk menekan Israel agar menghentikan pengepungan dan serangan terhadap fasilitas medis.

Kematian Marwan al-Sultan bukan satu-satunya tragedi yang terjadi hari itu. Setidaknya 30 warga Palestina tewas dalam berbagai serangan udara dan drone Israel sejak fajar.

Salah satu serangan paling mematikan terjadi di al-Mawasi, Gaza selatan, ketika pesawat nirawak Israel membombardir tenda-tenda pengungsi. Enam orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, dan 10 lainnya terluka, sebagian besar anak-anak.

Di waktu hampir bersamaan, empat warga Palestina, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan udara di lingkungan Tuffah, Kota Gaza. Serangan tersebut menyasar sebuah rumah, dan para korban dibawa ke Rumah Sakit Arab al-Ahli, yang kembali kewalahan menangani lonjakan korban.

Krisis Bantuan dan Peringatan UNRWA

Kondisi kemanusiaan di Gaza kian memburuk. Sam Rose, Direktur Urusan UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) di Gaza, menyatakan bahwa lebih dari 600 warga Palestina tewas hanya dalam lima pekan terakhir saat menunggu bantuan makanan.

“Ini akan terus berlanjut karena orang-orang sangat ingin mendapatkan makanan, mereka membuat pilihan yang mustahil dan mengambil risiko yang mustahil,” ujar Sam Rose kepada Al Jazeera, berbicara dari Amman, Yordania.

Rose menggambarkan situasi sebagai “kejatuhan bebas yang mematikan”, dengan warga sipil dipaksa menyeberangi zona konflik untuk mendapat bantuan, sering kali hanya untuk kembali dengan tubuh penuh luka, atau tidak kembali sama sekali.

“Mereka memperlakukan orang dengan cara yang sangat tidak bermartabat. Tidak ada organisasi bantuan mana pun di dunia yang bisa terus beroperasi jika ratusan orang terbunuh di dekat pusat-pusat distribusinya,” imbuh Sam Rose.

(Redaksi)