IMG-LOGO
Home Nasional Samarinda Perkuat Elektronifikasi Transaksi, Awal 2026 Ditargetkan Semua Layanan Publik Digital
nasional | umum

Samarinda Perkuat Elektronifikasi Transaksi, Awal 2026 Ditargetkan Semua Layanan Publik Digital

oleh VNS - 25 Agustus 2025 12:44 WITA
IMG
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menghadiri High Level Meeting (HLM) Evaluasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah, Senin (25/8/2025). Foto:Ist

IDENESIA.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menegaskan komitmennya mempercepat transformasi digital di seluruh sektor pelayanan publik. Target ambisius pun dipasang awal 2026 seluruh transaksi pemerintah daerah sudah berbasis elektronik.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan hal ini saat menghadiri High Level Meeting (HLM) Evaluasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), evaluasi realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Triwulan II 2025, dan evaluasi belanja nontunai yang berlangsung di Kantor Bankaltimtara, Senin (25/8/2025).

Meski Samarinda telah menorehkan prestasi sebagai peringkat pertama di Kalimantan dan peringkat kedua nasional setelah Bogor, Andi menilai digitalisasi transaksi masih perlu pembenahan.

“Target kita di 2025 ini, paling lambat awal 2026, seluruh layanan pemerintah di Samarinda sudah bertransformasi ke transaksi elektronik. Bukan hanya pajak dan retribusi, tetapi semua layanan publik harus berbasis digital,” tegasnya.

Menurut Andi Harun, elektronifikasi transaksi bukan sekadar modernisasi sistem, melainkan juga upaya menekan kebocoran anggaran, pungutan liar, serta praktik korupsi.

“Dengan sistem digital, biaya tinggi yang membebani masyarakat bisa ditekan. Selain itu, kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah akan semakin kuat,” jelasnya.

Ia juga menekankan, penerapan sistem digital akan mendorong literasi digital masyarakat. 

“Kalau pemerintah konsisten, masyarakat akan terbiasa. Harapannya, literasi digital publik juga ikut meningkat,” tambahnya.

Beberapa sektor disebut sudah berjalan baik, seperti pajak dan retribusi daerah. Namun, untuk pelayanan administrasi rutin seperti perjalanan dinas, pembayaran listrik, dan air, Andi menargetkan bisa rampung tahun ini.

Di sektor layanan publik, Puskesmas di Samarinda mulai menerapkan sistem elektronik meskipun belum sepenuhnya. Digitalisasi juga diarahkan pada pembayaran sekolah serta layanan dasar lain.

“Kalau ekosistem digital sudah masif, transparansi dan akuntabilitas semakin tinggi. Risiko hukum bagi penyelenggara daerah bisa diminimalisasi sejak awal,” ucapnya.

Wali Kota Andi Harun menutup dengan pesan agar seluruh jajaran Pemkot bekerja konsisten dan masyarakat ikut mendukung.

“Mohon doa dan dukungan masyarakat, semoga upaya ini memberi manfaat nyata bagi pelayanan publik dan pembangunan Kota Samarinda,” pungkasnya.

(Redaksi)